Mbah sibuk menganyam bambu untuk dijadikan keranjang saat tim berbuatbaik singgah ke rumahnya di Desa Sumbertangkil, Kabupaten Malang, Jatim. Tangan-tangan tuanya yang sudah kapalan di mana-mana tak membuat Si Mbah meringis kesakitan. Tim berbuatbaik.id yang datang jauh dari Jakarta pun menemaninya duduk di dipan Mbah Paniyem yang kondisinya kian lapuk.
Si Mbah yang tidak lancar berbicara bahasa Indonesia ini pun tersenyum sembari menunjuk beberapa barang bantuan yang diberi orang-orang dan perangkat desa setempat, ada lemari, kasur hingga penanak nasi elektronik. Namun semua itu kontras dengan tempat tinggalnya yang masih berlantaikan tanah dan juga dinding papan yang sudah bolong di mana-mana.
Tim pun meminta izin untuk menyusuri lebih dalam rumah Mbah yang terdapat dapur dan juga satu kamar di dalamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kamar Mak saya dulu, Mak sudah tidak ada," kata Mbah paniyem dengan lirih.
Tampak di kamar ini banyak barang bertumpuk tak keruan begitu pun peralatan di dapur. Mbah masih mengandalkan kayu bakar untuk memasak sehari-hari.
Beruntung saat itu, tim berbuatbaik.id membelikan sembako dan juga selimut agar sewaktu hujan dan malam hari Mbah bisa bertahan dari hawa dingin yang menusuk masuk melalui lubang-lubang di dindingnya.
"Senang, terima kasih," kata si Mbah yang malu.
![]() |
Walau tak banyak bicara senyuman Mbah Paniyem menyiratkan rasa syukur atas pemberian sahabat baik kepadanya. Dia pun menceritakan masih rajin berjualan meski kakinya terkadang membengkak akibat jalan yang begitu jauh. Mbah Paniyem masih tetap membuat keranjang dan berkeliling menjajakan keranjangnya dengan harga Rp 20 ribu.
"Sehari hanya laku 1 saja," ucapnya pasrah.
Dibanding dengan susah payahnya Mbah berjualan, ada yang lebih menyayat hati bagi Mbah Paniyem. Rupanya dia menahan rindu pada anak ke-2 nya yang merantau bekerja di Jawa Tengah dan tak kunjung pulang menengoknya.
"Anak saya nomor 2 kerja di Jawa Tengah," ucapnya berkaca-kaca hendak meneteskan air mata.
Tim berbuatbaik.id pun berusaha menghibur Mbah Paniyem dan berusaha menguatkan lansia yang hidup sendiri ini. Patut disyukuri juga, mesi tinggal sendiri, Mbah masih diperhatikan tetangga-tetangganya serta satu anak yang tinggal tak jauh dari rumahnya. Muhammad Alianto, salah satu relawan berbuatbaik.id dan tetangga yang memperhatikan benar kondisi Mbah Paniyem.
Alianto mengatakan saat ini Mbah begitu membutuhkan rumah yang layak agar dia tidak lagi merasakan kedinginan dan juga dirinya khawatir akan keselamatan Mbah Paniyem jika lama berdiam di rumah tersebut saat hujan deras.
Sahabat Baik, mari salurkan bantuan untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Sahabat baik bisa mulai Donasi di sini.
Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.
Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.
Jika kamu berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang juga!
(kny/imk)