KPK mengaku heran terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe yang bersikeras meminta berobat ke Singapura. KPK menyebut perjalanan dari Jayapura ke Singapura lebih jauh dibandingkan Jayapura-Jakarta.
"Kami sampaikan, kalau beliau (Lukas Enembe) dari Jayapura untuk diperiksa di Singapura artinya akan melakukan penerbangan yang jauh, lebih jauh dari pada ketika yang bersangkutan dari Jayapura ke Jakarta," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata kepada wartawan, Senin (3/10/2022).
Selain itu, Alex mempertanyakan alasan Lukas Enembe memaksa untuk diperiksa di Singapura. Padahal, KPK telah menawarkan agar Lukas diperiksa terlebih dahulu di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apakah harus di Singapura? Kami sudah beberapa kali sampaikan, kita periksa dulu kondisi yang sebenarnya seperti apa, jantung, diabet atau apa?" ucapnya.
Dia menambahkan Indonesia juga memiliki dokter yang ahli di berbagai bidang penyakit. Menurutnya, dokter-dokter di Rumah Sakit Ciptomangunkusom (RSCM) dan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) tak kalah hebat dengan dokter di luar negeri.
"Saya sampaikan di Indonesia juga nggak kurang dokter yang ahli di bidang itu. Di RSCM itu berkumpulnya para dokter yang hebat termasuk di RSPAD," tegas Alex.
Alex menyebut hingga kini KPK bakal melakukan pendekatan persuasif terhadap Lukas Enembe. Dia memastikan bakal memperhatikan kesehatan Lukas.
"Kami masih terus melakukan pendekatan secara persuasif supaya yang bersangkutan itu kooperatif. Kita tetap akan menghargai kesehatan yang bersangkutan, akan jadi perhatian," imbuhnya.
Diketahui, Gubernur Papua Lukas Enembe menjelaskan kondisi kesehatannya saat ditemui awak media, Sabtu (1/10). Ia menerangkan kesehatannya sedang menurun dan sewaktu-waktu bisa stroke.
"Kalau saya emosian, mau marah-marah, itu tensi naik. Jadi saya tahan-tahan ini," kata Lukas, dilansir detikSulsel, Sabtu (1/10).
"Saya bilang, kalau tensi naik, itu saya stroke," lanjutnya.
Tonton Video: Lukas Enembe: Ini Stroke, Bukan Main-main!