Partai Garuda Minta Agar Tragedi Kanjuruhan Tak Dipolitisasi

Partai Garuda Minta Agar Tragedi Kanjuruhan Tak Dipolitisasi

Tim detikcom - detikNews
Senin, 03 Okt 2022 10:11 WIB
Juru Bicara (Jubir) Partai Garuda Teddy Gusnaidi
Teddy Gusnaidi/Foto: Partai Garuda
Jakarta -

Indonesia dan dunia berduka mendalam atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menewaskan 125 orang. Partai Garuda mendorong pembenahan besar-besaran dalam pengamanan pertandingan sepakbola. Setiap potensi kerusuhan harus dicegah.

"Kejadian di stadion Kanjuruhun adalah tragedi besar yang menelan banyak korban jiwa. Presiden Jokowi segera bereaksi, meminta Kapolri segera mengusut tuntas kejadian ini dan Presiden meminta kejadian ini adalah yang terakhir, jangan sampai ada lagi kejadian serupa," kata Waketum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi, Senin (3/10/2022).

Teddy meminta agar provokasi yang terjadi di lapangan sehingga membuat jatuhnya korban jiwa, jangan sampai diprovokasi lagi di luar lapangan. Peristiwa Kanjuruhan, lanjut Teddy, jangan dipolitisasi dengan cara memanfaatkan tragedi untuk pencitraan dan untuk menyalahkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan jadikan tragedi ini ladang politis," tutur Teddy.

Teddy menyatakan pemerintah harus memastikan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan asuransi, yang dirawat agar mendapatkan perawatan yang serius dan melakukan pengusutan tuntas untuk mengetahui siapa yang melakukan provokasi sehingga terjadi kerusuhan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

ADVERTISEMENT

"Tidak ada satupun yang menginginkan hal ini terjadi, semua orang tentu dirugikan, tapi hal ini sudah terjadi, maka pembenahan wajib dilakukan. Kedepan harus diutamakan ketegasan aparat untuk mematikan percikan sebelum menjadi kobaran api. Jangan lagi takut akan teror HAM," kata Teddy.

"Terlepas dari tindakan pencegahan yang dari jauh-jauh hari telah dilakukan oleh pihak kepolisian, demi keamanan, meminta secara resmi untuk memajukan waktu pertandingan dari jadi jam 20:00 menjadi 15:30, sayangnya hal ini tidak ditanggapi oleh panitia dan tetap melaksanakan di jam 20:00," sambung Teddy.

Teddy meminta tragedi di stadion dijadikan pelajaran. Tindakan tegas dan terukur ini akan membuat kompetisi sepakbola sehat dan di sisi lain, korban jiwa bisa dihindarkan.

"Sudah waktunya berbenah, aparat kepolisian sudah harus melakukan tindakan pelumpuhan, tindakan tegas terhadap pihak yang terlihat berpotensi membuat kerusahan. Pelumpuhan itu tentu akan membuat sehat kompetisi, karena kompetisi ini butuh keamanan dan kenyaman," pungkas Teddy.

(fjp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads