Teriakan Histeris Suporter Arema Lihat Jenazah Berjejer: Balekno Nyowoe!

Teriakan Histeris Suporter Arema Lihat Jenazah Berjejer: Balekno Nyowoe!

M Bagus Ibrahim - detikNews
Senin, 03 Okt 2022 10:57 WIB
Sabtu (1/10) malam terjadi tragedi di Stadion Kanjuruhan. Hingga saat ini, korban tewas akibat tragedi tersebut mencapai 174 orang berdasarkan data yang disampaikan Wagub Jatim, Emil Dardak.
Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang (M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Malang -

Tragedi Kanjuruhan menyisakan kepiluan mendalam. Setelah gas air mata itu ditembakkan ke tribun yang penuh suporter, situasi berubah sangat panik. Aremania berhamburan, berdesakan, berebut jalan untuk keluar menghindar dari gas yang memedihkan mata.

Rangga, salah satu penonton Derby Jatim Arema FC kontra Persebaya yang duduk di tribun VIP, menyaksikan sendiri kepanikan itu. Ia mendengar dan melihat langsung ada 5 tembakan gas air mata yang diarahkan ke tribun.

Dari 5 tembakan itu, 2 tembakan gas air mata langsung meluncur ke arah tribun 12 dan 14 yang saat itu masih penuh penonton, hingga tragedi yang menyesakkan dada itu terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rangga yang duduk di kursi VIP dan hanya terkena asap dari gas air mata mengaku merasakan pedas dan perih di matanya. Saat itu ia juga melihat ada sejumlah suporter yang ditendang dan dipukul oleh aparat keamanan.

"Saya yang duduk di VIP juga kerasa pedas dan perih di mata. Padahal VIP tidak ditembak gas air mata hanya kena asap. Bayangkan yang langsung ditembak ke kerumunan bagaimana rasanya? Mereka berhamburan panik dan bisa dibayangkan pintu keluar tribun itu kecil," kata Rangga, seperti dilansir detikJatim, Senin (3/10/2022).

ADVERTISEMENT

Rangga pun turun dari tribun tempat dia menonton laga klub kesayangannya hingga berakhir kekalahan 2-3 di kandang sendiri itu. Saat turun dari tribun VIP dia melihat banyak suporter yang telah meninggal berjejer di sebuah lorong.

"Saya lihat sudah banyak korban-korban. Melihat temen-temennya atau saudaranya teriak-teriak 'balekno nyowoe' rasanya mberebes mili. Kenapa sepakbola harus memakan korban nyawa?" tuturnya.

Baca selengkapnya di sini.

(idh/dhn)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads