Tidak Susah Kok Buat Roket

Tidak Susah Kok Buat Roket

- detikNews
Senin, 10 Jul 2006 12:19 WIB
Jakarta - Roket-roket beterbangan dari pulau ke pulau, Sabtu (8/7/2006). Tapi, roket-roket ini bukan roket sungguhan, tapi roket air. Peluncurannya pun di Danau Archipelago, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Siapa bilang membuat roket susah? Roket-roket air ini buatan para siswa dan siswi dari berbagai SMP di Jawa dan Bali. Sebanyak 20 siswa-siswi dari SMP se-Jawa dan Bali beradu ketangkasan merakit roket air kemudian mengoperasikannya dalam ajang Road to Asia Pacific Water Rocket Competition 2006. Kontes ini diselenggarakan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa NAsional (LAPAN) berkerjasama dengan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya dan Pusat Prragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PPIPTEK) TMII. Para siswa terlihat sangat antuasias mengikuti ajang ilmiah bertaraf nasional tersebut. Meskipun di antara mereka ada yang terlihat lelah karena telah mengikuti porses seleksi sejak sebulan yang lalu. Pembuatan roket air ini sangat sederhana, terbuat dari bahan plastik bekas minuman kemasan dengan tenaga pendorong air bertekanan. Roket air itu terdiri dari empat bagian. Pertama, 'nose' dipasang pada bagian depan roket yang berfungsi untuk mereduksi hambatan udara. Kedua, 'vessel', sebagai ruang rapat menyimpan udara dan air yang tahan terhadap tekanan. Ketiga, 'Fin' untuk menghasilkan gaya angkat selama di udara sehingga roket dapat meluncur stabil. Dan keempat, 'nozzle' yang didesain dan digunakan untuk mengontrol aliran air dan udara yang keluar dari vessel. Roket tersebut diluncurkan menggunakan alat launcher yang juga terbuat dari bahan-bahan sederhana. Mekanisme kerja roket air ini sangat sederhana. Roket diberi air dengan volume tertentu kemudian dipasang pada launcher. Setelah itu diberikan udara dengan tertentu dari pompa ban sepeda atau kompresor jenis lainnya. Setelah selesai maka roket tersebut siap untuk diluncurkan. Setiap siswa diberi kesempatan untuk merakit dan mengoperasikan roketnya sesuai petunjuk yang diberikan oleh tim pembimbing dari Universitas Brawijaya. "Kita training mereka tentang pengenalan roket, prinsip kerjanya, kemudian teori yang mendasari roket tersebut. Kita juga berikan buku panduannya. Setelah itu kita demokan dan silakan mereka operasikan sendiri," kata koordinator acara lapangan dari Universitas Brawijaya, Ja'far Shadiq. "Prinsipnya sama dengan balon yang kita tiup setelah itu dilepaskan," tambah Ja'far. Menurut Staf Bidang Kendali Roket dari LAPAN, Ahmad Riyadh (27), teknologi roket air tidak hanya kaya dengan muatan-muatan ilmiah, tetapi juga sangat sederhana dan menyenangkan bagi anak-anak. "Roket air itu mainan, tapi banyak prinsip-prinsip fisika yang bisa diambil. Pertama bahan-bahannya sangat mudah didapat. Kedua amat sederhana karena dapat dimainkan oleh anak-anak. Ketiga tidak berbahaya bagi lingkungan," ujar Riyadh. Para peserta terlihat antusias dan senang untuk mengikuti perlomban hingga akhir, meskipun siang itu udara cukup panas. Tidak terkecuali bagi Fashila Rashofa (13), siswi SMPN 9 Jakarta. Menurut dia, kegiatan kompetisi roket air ini amat menyenangkan dan bermanfaat bagi dirinya yang gemar fisika. "Menyenangkan, ternyata memahami (teori) tekanan itu mudah. Cuma tadi gara-gara angin jadi melenceng," kata Shila. Hal senada juga dikatakan oleh salah seorang siswa dari MTSN I Malang, Kemal Ardiansyah (13). Dia mengaku dengan mengikuti kontes ini, dirinya jadi lebih memahami tentang teknologi keantariksaan meskipun sedikit. "Yah senang banget sih, soalnya tidak semua bisa dapat kesempatan seperti ini. Saya jadi lebih mengenal tentang roket. cuma tadi melenceng saat peluncuran," ujar Kemal. Kegiatan yang di selenggarakan di Danau Archipelago ini tidak hanya dipadati oleh para peserta yang mengikuti lomba. Para pengunjung pun antusias menontonnya. Bahkan, para pengunjung yang sebagian besar anak-anak sekolah itu diberi kesempatan gratis oleh panitia untuk mencoba mengoperasikan roket air.Keterangan Foto: Para peserta kontes Roket Air tampak serius membuat roket air. Kegiatan ilmiah sebagai praktek terhadap rumus-rumus fisika yang diajarkan di sekolah. (asy/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads