Aktivis lingkungan asal Aceh, Farwiza Farhan masuk sebagai salah satu sosok inspiratif Majalah TIME 2022. Farwiza dianggap telah memberikan perubahan di bidang pelestarian lingkungan.
Penilaian ini disampaikan oleh konservasionis dan pendiri Jane Goodall Institute, Goodall di Majalah TIME. Dia menulis bahwa awalnya banyak yang meragukan bahwa Farwiza saat ingin mengutamakan pendidikan dan kepeduliannya terhadap hutan. Banyak yang menyarankan Farwiza memilih salah satunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Farwiza berpikir bahwa apa gunanya mendidik wanita muda jika pada akhirnya kembali ke desa dan meninggal karena kurangnya sanitasi. Goodall mengatakan Farwiza mengambil jalan aktivismenya.
"Tapi apa gunanya mendidik seorang wanita muda jika dia kembali ke desanya dan meninggal karena kurangnya sanitasi? Semuanya saling berhubungan. Kita perlu memecahkan masalah ini pada saat yang sama-dan jelas Farwiza Farhan telah mengambil kebenaran ini," ungkapnya dalam Majalah TIME, Kamis (29/9/2022).
Dia menyoroti Taman Nasional Gunung Leuser yang menjadi kawasan yang diperjuangkan oleh Farwiza. Goodall menilai bahwa kawasan ini penting bagi dunia.
"Hutan seperti yang ada di Ekosistem Leuser adalah salah satu paru-paru terbesar dunia, menyerap COβ dari atmosfer dan menyimpannya di daun, batang, dan tanah hutan. Dan jika hutan-hutan ini ditebang, maka itu berarti semua COβ dilepaskan kembali ke atmosfer yang sudah terbebani, ke dalam gas rumah kaca yang menyelimuti dunia dan menjebak panas matahari," ungkapnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan Farwiza di Leuser merupakan pekerjaan penting. Pekerjaan ini menciptakan perbedaan bagi masa depan dunia.
"Mempertahankan ekosistem dari industri, dari pembangunan, dari pemburu liar, seperti yang dilakukan Farwiza dan rekan-rekan aktivisnya, adalah pekerjaan penting. Dan pekerjaan itu dan pekerjaan orang-orang muda yang berpikiran sama akan membuat perbedaan bagi masa depan dunia kita," ujarnya.
Lihat juga video 'Aktivis Lingkungan Kritisi Penggunaan Galon Sekali Pakai':
Baca halaman selanjutnya.
Sosok Farwiza Farhan
Dirangkum detikcom, Farwiza Farhan merupakan aktivis lingkungan Aceh yang fokus dalam kegiatan konservasi alam di Hutan Leuser, Aceh. Perempuan kelahiran Banda Aceh tahun 1986 ini pernah bekerja untuk Global Carbon Capture & Storage Institute di Australia.
Ia juga pernah bekerja untuk Badan Pengelola Kawasan Ekosistem Leuser, hingga lembaga ini dibubarkan Gubernur Aceh.
Ketika Badan Ekosistem bubar, Farwiza bersama teman-temannya memutuskan bertahan di Leuser. Mereka mendirikan Yayasan Hutan, Alam, dan Lingkungan Aceh. Bagi Farwiza dan teman-temannya, Leuser bukan sekadar gunung dan hutan. Leuser adalah urusan nyawa baginya.
Atas perjuangannya itu, ia pernah mendapatkan Whitley Awards dari Whitley Fund For Nature, Inggris pada tahun 2016. Ia juga pernah aktor Hollywood Leonardo DiCaprio di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) pada 2016.
Ia juga pernah meraih Pritzker Emerging Environmental Genius Award 2021 dari Institute of the Environment and Sustainability, Universitas California, Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.