Apakah tanggal 30 September libur? Salah satu hari besar di bulan September jatuh pada tanggal 30 September. Tanggal tersebut memperingati peristiwa G30S PKI.
Lalu, apakah tanggal tersebut termasuk hari libur di bulan September 2022? Simak penjelasannya di bawah ini.
Apakah Tanggal 30 September Libur? Ini Jawabannya
Pemerintah telah merilis daftar tanggal merah 2022 yang tercantum dalam SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2022. Sederet tanggal merah 2022 tersebut adalah:
- Sabtu, 1 Januari 2022: Tahun Baru 2022 Masehi
- Selasa, 1 Februari 2022: Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili
- Senin, 28 Februari 2022: Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW
- Kamis, 3 Maret 2022: Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1944
- Jumat, 15 April 2022: Wafat Isa Al Masih/Wafat Yesus Kristus
- Minggu, 1 Mei 2022: Hari Buruh Internasional
- Senin-Selasa, 2-3 Mei 2022: Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah
- Senin, 16 Mei 2022: Hari Raya Waisak 2566 BE
- Kamis, 26 Mei 2022: Kenaikan Isa Al Masih/Kenaikan Yesus Kristus
- Rabu, 1 Juni 2022: Hari Lahir Pancasila
- Sabtu, 9 Juli 2022: Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah
- Sabtu, 30 Juli 2022: Tahun Baru Islam 1444 Hijriah
- Rabu, 17 Agustus 2022: Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
- Sabtu, 8 Oktober 2022: Maulid Nabi Muhammad SAW
- Minggu, 25 Desember 2022: Hari Raya Natal.
Berdasarkan daftar tanggal merah 2022, 30 September tidak libur. Selain itu, tidak ada tanggal merah di bulan September 2022.
 Apakah tanggal 30 September libur? Salah satu hari besar di bulan September jatuh pada tanggal 30 September. Tanggal tersebut memperingati peristiwa G30S PKI. (Foto: Agung Pambudhy) |
Tanggal 30 September Memperingati Hari Apa? Peringatan G30S PKI
Tanggal 30 September memperingati Peristiwa G30S PKI. Hari itu adalah momentum bersejarah di mana terjadi pemberontakan gerakan 30 September oleh PKI.
Dalam peristiwa tersebut, ada tujuh pahlawan yang gugur dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata. Ketujuh pahlawan tersebut adalah:
- Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani
- Mayor Jenderal Raden Soeprapto
- Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono
- Mayor Jenderal Siswondo Parman
- Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan
- Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo
- Lettu Pierre Andreas Tendean.
Sejarah Peringatan G30S PKI
Pada tanggal 30 September 1965, terjadi pemberontakan G30S PKI. Insiden tersebut dilatarbelakangi oleh Presiden Soekarno yang tiba-tiba pingsan setelah berpidato pada Agustus 1965. Kejadian itu membuat banyak pihak beranggapan bahwa usia beliau tidak akan lama lagi serta muncul pertanyaan tentang siapa sosok penggantinya. Hal ini menyebabkan persaingan semakin tajam antara PKI dengan TNI.
Saat insiden G30S PKI, pasukan PKI yang dipimpin oleh Letkol Untung mulai melakukan penculikan terhadap para petinggi TNI dan kemudian dibunuh. Lalu, jasad mereka dibuang di sumur tua.
Pada 1 Oktober 1965, dilakukan penumpasan G30S PKI. Pasukan yang dipimpin oleh Mayjen Soeharto dikerahkan untuk menguasai RRI dan Telekomunikasi. Di samping itu, diumumkan bahwa Presiden Soekarno dan Jenderal A.H. Nasution dalam keadaan selamat.
Pada 2 Oktober 1965, penumpasan G30S PKI berlanjut ke kawasan Halim Perdanakusuma, tempat pasukan tersebut mengundurkan diri dari kawasan Monas Kawasan. Setelah mendapat petunjuk dari Polisi Sukitman yang berhasil lolos dari penculikan PKI, pemerintah menemukan lokasi jenazah para perwira TNI di lubang sumur tua di kawasan Pondok Gede, Jakarta (Lubang Buaya).
Jasad ketujuh korban G30S PKI tersebut kemudian diangkat dari sumur tua itu. Para korban lalu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
Pada 4 Oktober 1965, dilakukan pengangkatan jenazah tersebut dan keesokan harinya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta. Para perwira yang gugur akibat pemberontakan G30S PKI kemudian dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Revolusi.
Jadi, apakah tanggal 30 September libur? Tidak, tanggal tersebut hanya memperingati peristiwa G30S PKI, namun tidak termasuk hari libur nasional.
(kny/imk)
