Seloroh Waka Komisi III DPR Usai Voting Capim KPK: Silakan Lapor Bohir

Seloroh Waka Komisi III DPR Usai Voting Capim KPK: Silakan Lapor Bohir

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Rabu, 28 Sep 2022 17:50 WIB
Adies Kadir di fit and proper test capim KPK
Adies Kadir di fit and proper test capim KPK (Dok.YouTube DPR)
Jakarta -

Hasil penghitungan suara di Komisi III DPR telah memutuskan memilih Johanis Tanak sebagai pimpinan KPK menggantikan eks Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar. Wakil Ketua Komisi III DPR Adies Kadir selaku pimpinan rapat sempat berkelakar soal bohir seusai sesi voting capim KPK.

Kelakar itu dilontarkan Adies setelah penghitungan suara one man one vote yang diikuti oleh 53 dari 54 anggota di Komisi III DPR. Johanis memperoleh 38 suara, sedangkan I Nyoman Wara, capim KPK lainnya, mendapat 14 suara. Sementara 1 suara tidak sah.

Adies mulanya meminta para anggota Dewan kembali duduk di kursi masing-masing saat penghitungan suara selesai dilakukan. Di saat itulah Adies berguyon mempersilakan agar para anggota juga melapor ke bohir terkait hasil keputusan capim KPK ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baik, Bapak Ibu sekalian, silakan kembali ke tempat duduk masing-masing. Silakan nanti laporan ke bohir masing-masing, ha-ha-ha...," kata Adies di ruang Komisi III DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Guyonan Adies lantas disambut kekehan para anggota.

"Setelah acara, ha-ha-ha...," lanjut Adies.

ADVERTISEMENT

Adies mengatakan hasil penghitungan ini telah sesuai dengan jumlah kehadiran anggota di Komisi. Dia lantas membeberkan hasilnya.

"Ya cukup ya. Oke baik. Hasil perhitungan voting dari sistem one man one vote dengan nama I Nyoman Wara, jumlah suara 14. Kemudian Saudara Johanis Tanak dengan jumlah suara 38 dan tidak sah ada 1 suara. Total 53 suara sesuai dengan kehadiran kita semua. Satu anggota yang tidak menggunakan," kata Adies.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Johanis dan Nyoman Telah Jalani Uji Kelayakan

Komisi III DPR telah mendengar penyampaian terkait visi, misi, dan gagasan capim KPK I Nyoman Wara dan Johanis Tanak pada proses uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test. Komisi Hukum DPR ini nantinya bakal memutuskan capim yang bakal mengisi kursi eks Wakil Ketua KPK Lili Pintauli.

Pantauan detikcom di ruang rapat Komisi III DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/9) pukul 14.10, rapat fit and proper test itu dibuka oleh Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul selaku pimpinan rapat. Pacul menyebutkan sebanyak 48 dari 54 anggota Dewan hadir dalam rapat tersebut.

Nyoman menjadi capim pertama yang dilakukan uji kelayakan. Kemudian dilanjut Johanis untuk menyampaikan paparannya. Tak ada sesi tanya dan jawab oleh anggota Dewan pada proses ini.

Rapat fit and proper test tersebut berlangsung hingga pukul 15.30 WIB. Setelahnya, Pacul menskors rapat sebelum melakukan voting untuk memutuskan satu dari dua capim yang telah diuji.

Dalam paparannya, Nyoman memperkenalkan trilogi pemberantasan korupsi. Trilogi itu, yakni pembangunan kesadaran, penguatan sistem, dan penindakan.

"Kami sebut sebagai optimalisasi dari apa yang sudah dilaksanakan pemerintah maupun KPK. Selama ini kita sudah punya KPK dengan berbagai kewenangan SDM sarana dan prasarana," kata Nyoman.

"Kami berusaha untuk mengoptimalkan itu semua dalam bentuk trilogi pemberantasan korupsi, yaitu pembangunan kesadaran yang pertama. Yang kedua, penguatan sistem dan yang ketiga, penindakan," lanjut dia.

Johanis Tanak menyoroti pentingnya pencegahan dalam upaya pemberantasan korupsi. Dia menceritakan pengalamannya kerap memberikan sosialisasi saat masih menjabat kajati.

"Dan saya juga kemudian berpikir bahwa pemberantasan tindak pidana korupsi memang diperlukan tapi menurut hemat saya, skala prioritas yang diutamakan adalah idealnya pencegahan bukan penindakan. Penindakan kecuali sudah ada terjadi," ujarnya.

"Ketika saya menjadi Kepala kejaksaan tinggi di Sulawesi Tengah dan kepala kejaksaan tinggi di Jambi, saya pasti mendatangi pemerintah daerah. Saya minta seluruh kepala dinas untuk hadir saya memberikan sosialisasi tentang pemberantasan tindak pidana korupsi," lanjutnya.

Halaman 2 dari 2
(maa/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads