KPK memberikan angin segar ke Gubernur Papua Lukas Enembe untuk berobat ke luar negeri. Namun ada satu syarat yang diberikan KPK sebelum membuka pintu bagi Lukas Enembe. Apa itu?
Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan bila sejatinya Lukas Enembe dipanggil untuk menjalani pemeriksaan pada Senin, 26 September 2022. KPK berharap Lukas Enembe hadir dulu untuk diperiksa sebelum dipertimbangkan keinginannya untuk berobat ke luar negeri.
"Adapun keinginan tersangka berobat ke Singapura, kami pertimbangkan. Namun tentu kami juga harus pastikan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap tersangka lebih dahulu ketika dia sudah sampai di Jakarta. Oleh karenanya, KPK tentu berharap pihak dimaksud memenuhi panggilan pada 26 September 2022 di gedung Merah Putih KPK sesuai yang KPK telah sampaikan secara patut," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Sabtu (24/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ali menegaskan KPK menjunjung asas praduga tidak bersalah dan hak asasi manusia dalam tiap penanganan perkara. Dia menyatakan KPK juga menghormati hak tiap tersangka untuk mendapat pelayanan kesehatan jika benar-benar membutuhkan.
Ali menyebut ketidakhadiran tersangka harus disertai dengan dokumen resmi. Ali lantas menyatakan KPK juga memiliki tenaga medis khusus.
"Alasan ketidakhadiran tersangka karena kesehatan tentu juga harus disertai dokumen resmi dari tenaga medis supaya kami dapat analisis lebih lanjut. Karena KPK juga telah memiliki tenaga medis khusus dalam melakukan pemeriksaan, baik terhadap saksi ataupun tersangka yang dipanggil KPK," ujarnya.
"Tidak hanya kali ini, sebagaimana diketahui, KPK sebelumnya beberapa kali memberikan kesempatan dan penyediaan fasilitas kesehatan bagi saksi maupun tersangka pada perkara-perkara lainnya," lanjut Ali.
Lukas Enembe Alami Stroke
Sebelumnya, dokter pribadi Lukas Enembe, Anton Mote, menyebut Lukas Enembe mengalami stroke sejak 2015. Anton mengatakan Lukas Enembe tak dapat berbicara dan kondisinya makin buruk.
"Ya salah satunya adalah stroke, tidak bisa bicara. Sudah dari 2015," kata Anton di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (23/9).
"Beliau itu sudah sakit lama, makin buruk situasinya sekarang ini," sambungnya.
Anton mengatakan Lukas sering ke Singapura untuk berobat. Dia menyebut kondisi Lukas Enembe menurun karena tekanan dari kasus dugaan korupsi.
"Beliau ke Singapura bukan baru, sudah selalu beliau terus ke sana, jadi bukan baru. Jadi kalau beliau mau ke sana, bukan karena lari dari persoalan, nggak. Berobat murni. Kita dengar hoax yang berlebihan di Indonesia ini gila banget. Hoax sana-sini. Pressure yang tekanan yang sebenarnya belum merasa bahwa saya tidak melakukan ini. Tekanan psikisnya cukup tinggi, stres makin tinggi, semakin menjadi-jadi," ujarnya.
Simak Video: Terungkapnya Lukas Enembe yang Doyan Judi di Negara Tetangga