Saran dari Ahli Agar Tol BSD KM 8 Tak Lagi Kebanjiran

Saran dari Ahli Agar Tol BSD KM 8 Tak Lagi Kebanjiran

Arief Ikhsanudin - detikNews
Minggu, 25 Sep 2022 07:15 WIB
Km 08 Tol Pondok Aren arah Serpong banjir
Foto: Tol BSD Km 08 Pondok Aren arah Serpong banjir (TMC Polda Metro Jaya)
Jakarta -

Pakar bioteknologi lingkungan dari Universitas Indonesia (UI), Firdaus Ali, memberikan saran agar Tol BSD KM 08 tak lagi kebanjiran saat hujan deras. Ada dua hal yang bisa dilakukan oleh pengembang tol dan pihak terkait.

Seperti diketahui, pada Jumat (23/9) terjadi hujan di kawasan Tangerang Selatan. Akibatnya, pada pukul 17.00 WIB KM 08 Tol BSD tergenang, hingga ditutup sampai air surut pada tengah malam.

Awalnya, Firdaus Ali menyampaikan kondisi TOl BSD, dan KM 08 memotong saluran air. Sebenarnya, telah dibuat gorong-gorong di lokasi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gorong-gorongnya juga cukup besar. Tetapi yang tidak disadari adalah kiri kanan itu perkembangan (Perumahan) sangat pesat. Jadi waktu awal kita bangun pemukiman belum seramai sekarang, daerah resapan masih cukup luas. Tapi kemudian dengan perkembangan pesatnya di sisi kiri dan kanan jalan tol, jumlah air limpahan otomatis akan lebih banyak dibandingkan yang meresap," ucap Firdaus saat dihubungi, Sabtu (25/9/2022).

Kemudian, terjadi hujan ekstrem di kawasan Tangerang Selatan. Kondisi itu membuat debit air tidak cukup banyak dan tidak bisa tertampung.

ADVERTISEMENT

"Sisi lain kondisi curah hujan belakangan ini sering ekstrim kejadian tanggal 10 September (kebanjiran pertama) dan paling ekstrem itu kemarin hujan dari jam 02.00 WIB sampai jam 04.00 WIB di daerah Tangerang Selatan itu super ekstrem," katanya.

Karena itu, Firdaus menyampaikan pengelola tol perlu menambah pompa air. Sehingga air cepat surut saat muncul genangan.

"Seharusnya BUJT, Badan Usaha Jalan Tol itu mengantisipasi dengan menambah pompa untuk bisa mengurangi," katanya.

Kemudian, tak kalah penting adalah membangun saluran air dari yang ada saat ini menuju Sungai Cisadane. Saluran air yang ada saat ini, dinilai tidak mampu lagi menampung limpahan air.

"Saya barusan menyarankan untuk mengantisipasi, karena cuaca ekstrem ini akan semakin sering, jadi betul-betul harus disiapkan. Dan saya menyarankan kalau memungkinkan saluran gendong itu diteruskan sampai ke Sungai Cisadane," ucapnya.

"Kalau tidak sampai ke Cisadane, tempat pembuangan yang sekarang ini tidak mampu menampung dan akhirnya balik lagi ke jalan tol," ucapnya.

Saluran di bawah tol. Simak halaman selanjutnya.

Simak juga Video: Penampakan Pascabanjir Luapan Sungai Cikaso Sukabumi

[Gambas:Video 20detik]



Namun, pembangunan saluran air perlu ada pembebasan lahan, dan izin dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Tapi, ada cara lain agar tak perlu ada pembebasan lahan.

"Membangun saluran itu harus mendapat izin dari Pemkot Tangsel karena di kiri kanan itu sudah dimiliki oleh pengembang sehingga untuk membangun saluran gendong itu tidak mudah. Solusi lain itu ada, mau tidak mau kemudian menggunakan teknologi CBM canal boring machine, saluran ini dibikin di bawah jalan tol menembus ke Cisadane dan tidak akan perlu terkait dengan pembebasan lahan. Tapi tentunya pertimbangan-pertimbangan ekonomi yang harus dihitung oleh pengelola jalan tol," paparnya.

Selain itu, Firdaus meminta kepada pengembang di kawasan sekitar Tol BSD untuk ikut bertanggung jawab. Karena, merekalah yang membuat area resapan air menjadi berkurang.

"Tanggung jawab juga dari pengembang di kiri kanan. Karena dia mengubah bentang alam, dari dulu kawasan perkebunan perkebunan sekarang jadi perumahan," katanya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads