Demokrat dan PDIP Saling Tuding soal Status Kader Hasnaeni 'Wanita Emas'

Demokrat dan PDIP Saling Tuding soal Status Kader Hasnaeni 'Wanita Emas'

Matius Alfons - detikNews
Sabtu, 24 Sep 2022 11:47 WIB
Bakal calon gubernur DKI Hasnaeni Mischa Moein alias Wanita Emas menyambangi Ihza & Ihza Law Firm di Kota Kasablanka, Jaksel, Kamis (28/4/2016). Hasnaeni menemui Yusril Ihza Mahendra.
Foto: Agung Pambudhy/detikcom
Jakarta -

Partai Demokrat dan PDIP terlibat saling tuding soal Hasnaeni alias 'Wanita Emas', salah satu tersangka kasus dugaan korupsi penyimpangan atau penyelewengan penggunaan dana PT Waskita Beton Precast pada 2016-2020. Demokrat menuding Hasnaeni kader PDIP. Pada saat yang sama, PDIP menuding sebaliknya.

Saling tuding ini berawal dari dikaitkannya Hasnaeni dengan Partai Demokrat. Membantah kabar tersebut, Kabakomstra Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra justru mengungkap Hasnaeni telah jadi kader PDIP sejak 2018.

"Hasnaeni itu di Pilkada Jakarta 2017 menjadi teman Ahok, pendukung Ahok garis keras. Padahal Demokrat jelas-jelas mengusung AHY dan Silvi. Lalu, Juli 2018 Hasnaeni pindah ke PDIP," kata Herzaky saat dimintai tanggapan soal informasi viral yang beredar, Jumat (23/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Herzaky tidak menampik Hasnaeni pernah maju sebagai caleg dari Demokrat pada 2014. Namun dia menekankan Hasnaeni saat ini kader PDIP dan pendukung Ahok.

"Mengapa kemudian dikait-kaitkan dengan dia pernah jadi caleg Demokrat tingkat Prov DKI Jakarta di tahun 2014? Bukannya terakhir dia kader PDIP dan pendukung garis keras Ahok?" ucapnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Herzaky meminta masyarakat berhenti mengait-ngaitkan Hasnaeni dengan Partai Demokrat. Dia meminta netizen tidak menjadi seperti elite parpol yang suka menebar hoaks.

"Saran kami, netizen sebaiknya jangan ikut-ikutan elite parpol tertentu yang suka sebar hoaks. Ruang publik sebaiknya digunakan untuk mengedukasi publik, dengan informasi yang kredibel, agar bermanfaat untuk semua," ujar dia.

Simak tudingan balik PDIP di halaman berikutnya.

PDIP: Hasnaeni Kader Demokrat

Elite PDIP Junimart Girsang membantah tudingan Partai Demokrat. Dia menegaskan, berdasarkan database PDIP, Hasnaeni tidak pernah menjadi kader PDIP.

"Sesuai database partai kami, yang bersangkutan tidak pernah terdaftar sebagai kader PDI Perjuangan," kata Junimart saat dimintai konfirmasi, Sabtu (24/9/2022).

Dia pun menekankan apa yang disampaikan Partai Demokrat hoaks. Dia meminta Demokrat berhenti menyebarkan fitnah.

"Statement di atas adalah hoaks. Sebaiknya belajar membenahi partai untuk lebih baik tanpa menyebar fitnah!" tegas Junimart.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Komisi II DPR ini menyebut Hasnaeni si 'Wanita Emas' justru kader Partai Demokrat. "Ya (tidak pernah jadi kader PDIP), sesungguhnya yang bersangkutan adalah kader Partai Demokrat," imbuhnya.

Lantas siapakah di antara kedua partai itu yang benar?

Untuk diketahui, Hasnaeni ditetapkan sebagai tersangka karena diduga terlibat dalam kasus jual beli proyek dengan PT Waskita Beton Precast (WBP). Hasnaeni, yang merupakan Direktur PT MM, disebut menawarkan pekerjaan ke PT Waskita Beton Precast dengan syarat PT Waskita membayarnya.

Demi mendapatkan proyek pekerjaan itu, PT WBP menyanggupi permintaan Hasnaeni. PT WBP melalui general manager-nya berinisial HJ, yang juga ditetapkan tersangka, menyetor Rp 16,8 triliun ke PT MMM.

Kejagung menyebut uang dari PT WBP yang telah ditransfer ke rekening PT MMM tersebut yang sedianya dipergunakan untuk membayar setoran modal ke konsorsium PT Pembangunan Perumahan Semarang-Demak, akan tetapi ternyata uang tersebut digunakan secara pribadi oleh tersangka Hasnaeni.

Halaman 2 dari 2
(maa/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads