Cek Penyaluran Pangan Murah, Anies: Tekanan Ekonomi Warga Besar, Biaya Naik

Cek Penyaluran Pangan Murah, Anies: Tekanan Ekonomi Warga Besar, Biaya Naik

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Kamis, 22 Sep 2022 13:54 WIB
Anies Baswedan di peresmian pasar (Tiara-detikcom)
Anies Baswedan (Tiara/detikcom)
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau jalannya penyaluran pangan murah bersubsidi di Pasar Induk Beras Cipinang di Jakarta Timur. Anies menjelaskan program pangan bersubsidi ini diberikan kepada 1,1 juta penerima melalui 312 lokasi di seluruh Jakarta.

"Pangan murah bersubsidi ini diberikan kepada 1,1 juta penerima yang dibagikan di antaranya lewat 312 lokasi di seluruh Jakarta melalui Pasar Jaya ada 159 lokasi, dengan RPTRA 108 rumah susun ada 30, kemudian di Pulau Seribu, di 10 pulau di Kepulauan Seribu, kemudian Dharmajaya ada 4 lokasi dan PGC. Jadi total 321 lokasi," kata Anies Baswedan di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (22/9/2022).

Anies memerinci paket pangan terdiri atas beras, daging ayam, daging sapi, telur ayam, ikan, dan susu. "Masyarakat kalau membeli di luar nilainya Rp 402 ribu. Tapi mereka hanya bayar lewat program ini Rp 126 ribu. Jadi subsidi hampir 70 persen," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies menyadari saat ini masyarakat dihadapkan dengan tekanan ekonomi cukup besar yang berujung pada kenaikan harga bahan pokok. Karena itu, dia berharap program pangan murah bersubsidi ini dapat meringankan beban hidup masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya, di tengah kondisi kenaikan harga pangan.

"Jadi program ini diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat di pekan-pekan yang saat ini masyarakat merasakan tekanan ekonomi yang cukup besar, di mana biaya-biaya mengalami peningkatan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Anies juga berharap pemberian subsidi pangan ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Prinsipnya, pemerintah akan memastikan masyarakatnya menjalani kehidupan baik.

"Harapannya dengan program seperti ini juga, kelompok masyarakat yang memiliki daya beli rendah, mereka bisa melangsungkan kehidupan dengan baik. Pemerintah hadir membantu meringankan, ini ikhtiar kita di Jakarta untuk menjaga seluruh unsur masyarakat bisa tetap menjalankan penghidupannya dengan baik," jelasnya.

Dia juga menyampaikan sebanyak tiga badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta turut memegang peranan penting dalam stabilisasi harga pangan di Jakarta. Peranan BUMD dalam hal melakukan kolaborasi antardaerah, pasokan pangan, dan harganya pun dipastikan terkendali.

"Di samping program subsidi, juga pengelolaan atas pasokan pangan yang dikerjakan oleh tiga BUMD kita, Dharma Jaya, Tjipinang FS, dan Pasar Jaya. Ketiganya ini berhasil membuat harga kebutuhan pokok di Jakarta bukan hanya stabil, tapi relatif lebih murah dibanding wilayah sekitar Jakarta karena mereka bisa kerja sama lintas daerah, punya ekosistem yang lebih sehat, sehingga masyarakat dapat merasakan dampaknya," terangnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati menjelaskan pelaksanaan pangan murah bersubsidi ini berjalan sejak Januari-Desember mendatang. Sasarannya adalah pemegang Kartu Jakarta Pintar, Kartu Lansia Jakarta, disabilitas, penghuni rumah susun, guru-guru honorer, kemudian PJLP dengan UMP Rp 1,1 juga, serta guru-guru yang bekerja di DKI Jakarta dengan koefisien 1,1.

"Semuanya mendapatkan pangan murah bersubsidi. Kecuali untuk KJP, anak-anak pemegang KJP itu ditambahkan dengan susu, lainnya tidak," jelasnya.

Simak video 'Anies Wanti-wanti Manajemen Pasar Tak Perkaya Diri Sendiri: Malulah!':

[Gambas:Video 20detik]



(taa/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads