Kelompok kriminal bersenjata (KKB) mengklaim menyerang pos dan menembak 2 prajurit TNI di Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Pihak TNI memastikan kabar tersebut tidak benar (hoax).
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Kav Herman Taryaman menjelaskan prajurit TNI tetap melaksanakan tugas seperti biasanya untuk menciptakan situasi keamanan lebih kondusif.
"Bersama aparat keamanan lainnya, bersama komponen lainnya beserta masyarakat bahu-membahu bersinergi mewujudkan keamanan dan kedamaian untuk kesejahteraan masyarakat di wilayah Papua," kata Letkol Herman dalam keterangannya, Kamis (22/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masyarakat diminta mewaspadai berita hoax. Letkol Herman juga mengingatkan bahwa penyebaran hoax merupakan tindakan melanggar hukum.
"Harapan saya, mereka segera sadar. Oleh karenanya kepada gerombolan KST/KKB agar segera sadar dan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi," ucap Letkol Herman.
"Saya berterima kasih kepada masyarakat di Titigi Kabupaten Intan Jaya yang paham dan mengerti pentingnya persatuan dan kesatuan NKRI. Sehingga bersama-sama TNI Polri dan seluruh elemen lainnya membangun Papua," tuturnya.
Klaim penyerangan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) itu disebarkan Lewis Kogoya di media sosial (medsos) dan media daring. Kabar hoax penyerangan pos keamanan di Titigi itu disebarkan untuk menebar teror ketakutan kepada masyarakat di wilayah Papua.
"Sudah tepat KST dan KKB disebut gerombolan teroris," kata salah satu warga yang tidak ingin disebut namanya dalam rilis tersebut.
Simak juga '7 Temuan Komnas HAM Terkait Kasus Mutilasi di Mimika':