Terungkap transaksi setoran tunai kasino judi menyangkut Gubernur Papua Lukas Enembe. Dia mengklaim uang dipakai untuk main judi berasal dari kocek pribadi.
Transaksi terkait setoran tunai kasino judi mencapai setengah triliun rupiah. Hasil analisis PPATK transaksi dilakukan sejak 2017.
Melalui pengacaranya, Lukas Enembe mengakui main judi Kasino ke Singapura. Kala itu dijelaskan Lukas Enembe tengah pergi berlibur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Lukas itu kasino itu kan, dia pergi berlibur dan memang main," kata kuasa hukum Gubernur Papua Lukas Enembe, Aloysius Renwarin, saat dihubungi, Rabu (21/9/2022).
Aloysius mengatakan Lukas bermain kasino hanya sebagai sarana hiburan semata. Aloysius juga membantah aliran dana ke kasino dengan nominal hingga Rp 560 miliar.
"Tapi bukan jumlah sefantastis sekian miliar. Tidak sefantastis itu, itu kan pribadi. Tidak ada uang yang dibawa dari mana-mana, begitu. Dia tidak bawa uang sebesar itu," jelasnya.
Alasan Lukas Enembe Main Judi Kasino
Aloysius menyebut Lukas Enembe bermain judi kasino hanya untuk hiburan semata.
"Pak Lukas itu kasino itu kan, dia pergi berlibur dan memang main. Itu kan pergi main kasino, main-main seperti kita main game gitu. Iya itu saja (sekadar main-main saja)," kata Aloysius.
Aloysius menyebut Lukas tidak membawa uang sampai ratusan miliar untuk main judi. Aloysius lantas mempertanyakan mengapa KPK mengurusi hal tersebut yang dinilai sebagai urusan privasi Lukas Enembe.
"Tapi bukan jumlah sefantastis sekian miliar. Dia tidak bawa uang sebesar itu," ujarnya.
Selain itu, terkait aliran dana tersebut, Aloysius menyebut tidak bisa dibuktikan.
"Ini (aliran dana) itu pembuktian terbalik itu susah, apalagi ke mana, ini kan pribadi jadi pembuktian aliran dana apalagi itu bukan dari proyek masuk ke sana, itu kan tidak bisa. Panjang prosesnya. Dan undang-undang kami tidak mengatur pembuktian terbalik. Apalagi ke luar negeri itu," imbuhnya.
Klaim Pakai Uang Pribadi Main Judi Kasino
Aloysius mengklaim Lukas Enembe bermain kasino menggunakan uang pribadi. Aloysius juga membantah adanya setoran tunai di kasino judi dengan nominal hingga Rp 560 miliar.
"Tidak sefantastis itu, itu kan (uang) pribadi. Tidak ada uang yang dibawa dari mana-mana, begitu," kata Aloysius.
Aloysius heran KPK melacak urusan pribadi kliennya. Dia mengatakan aliran dana tersebut tidak bisa dibuktikan.
"Tetapi saya heran KPK lacak masalah privat dia berlibur di luar, main gitu (kasino), kan sudah privat," ujarnya.
Simak Video 'PPATK Temukan Aliran Duit Gubernur Papua Lukas Enembe di Kasino':
Ada Simpatisan 'Save Lukas Enembe'
Aparat TNI dan polisi melakukan razia terhadap massa simpatisan Gubernur Papua Lukas Enembe yang memasuki Kota Jayapura dari daerah sekitar, seperti Kabupaten Keerom dan Sentani. Polisi menyita berbagai benda berbahaya, seperti panah hingga bom ikan, dari massa simpatisan itu.
"Jadi kita bisa temukan itu ada sajam, kemudian miras, kemudian juga ada panah ya, ada katapel, kemudian juga ada kalau kita lihat sejenis bom ikan, ya," kata Kapolresta Jayapura Kombes Vicktor Mackbon seperti dilansir dari detikSulsel.
Victor mengatakan massa yang masuk wilayah Jayapura pada Selasa (20/9) memang dirazia untuk mengantisipasi potensi kerusuhan. Namun, saat razia, ada simpatisan yang langsung kabur dan meninggalkan barang bukti senjata tajam.
"Kita kan wilayah berbatasan dengan Kabupaten Keerom sama Kabupaten Sentani. Nah, ini yang dari Kabupaten Sentani banyak juga massanya, kemudian kita melakukan penyekatan," ucapnya.
"Begitu kita melakukan razia, memang ada yang lari meninggalkan barang bukti tersebut. Itu yang sedang kita dalami," imbuhnya.
Vicktor Mackbon juga menjelaskan ada 2.000 personel gabungan TNI dan Polri yang diterjunkan mengawal jalannya unjuk rasa. Oleh sebab itu, masyarakat diminta tak perlu khawatir.