Aparat TNI dan polisi melakukan razia terhadap massa simpatisan Gubernur Papua Lukas Enembe yang memasuki Kota Jayapura dari daerah sekitar, seperti Kabupaten Keerom dan Sentani. Polisi pun menyita berbagai benda berbahaya, seperti panah hingga bom ikan, dari massa simpatisan itu.
"Jadi kita bisa temukan itu ada sajam, kemudian miras, kemudian juga ada panah ya, ada katapel, kemudian juga ada kalau kita lihat sejenis bom ikan, ya," kata Kapolresta Jayapura Kombes Vicktor Mackbon seperti dilansir dari detikSulsel, Rabu (21/9/2022).
Victor mengatakan massa yang masuk wilayah Jayapura pada Selasa (20/9) memang dirazia untuk mengantisipasi potensi kerusuhan. Namun, saat razia, ada simpatisan yang langsung kabur dan meninggalkan barang bukti senjata tajam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita kan wilayah berbatasan dengan Kabupaten Keerom sama Kabupaten Sentani. Nah, ini yang dari Kabupaten Sentani banyak juga massanya, kemudian kita melakukan penyekatan," ucapnya.
"Begitu kita melakukan razia, memang ada yang lari meninggalkan barang bukti tersebut. Itu yang sedang kita dalami," imbuhnya.
Vicktor Mackbon juga menjelaskan ada 2.000 personel gabungan TNI dan Polri yang diterjunkan mengawal jalannya unjuk rasa. Oleh sebab itu, masyarakat diminta tak perlu khawatir.
Simak selengkapnya di sini.