Pengacara Bantah Ferdy Sambo Punya Kakak Asuh yang Jadi Bekingan

Pengacara Bantah Ferdy Sambo Punya Kakak Asuh yang Jadi Bekingan

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Rabu, 21 Sep 2022 16:42 WIB
Pengacara istri Irjen Ferdy Sambo, Arman Hanis (Dwi-detikcom)
Pengacara istri Irjen Ferdy Sambo, Arman Hanis (Dwi/detikcom)
Jakarta -

Guru besar politik dan keamanan Universitas Padjadjaran, Muradi, menilai Ferdy Sambo masih memiliki rasa kepercayaan diri tinggi dalam kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) karena kekuatan kakak asuh. Pengacara Sambo membantah hal tersebut.

"Kami tim kuasa hukum membantah hal tersebut karena tidak jelas apa dan siapa yang dimaksud dengan kakak asuh," kata pengacara Sambo, Arman Hanis, saat dikonfirmasi, Rabu (21/9/2022).

Arman memberikan penjelasan soal kenaikan pangkat Sambo yang cukup terbilang moncer. Dia menyebut hal itu disebabkan prestasi dan kinerja Sambo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan terhadap penilaian kenaikan pangkat yang lebih cepat dari klien kami menurut kami pasti sudah dipertimbangkan dengan baik dan matang oleh pimpinan Polri berdasarkan prestasi dan kinerja klien kami," katanya.

Lebih lanjut, Arman tidak mau menanggapi hal ini secara detail. Hal itu lantaran tidak berhubungan dengan proses penyidikan kasus yang sedang bergulir.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak memberikan tanggapan lebih lanjut karena tidak berhubungan dengan perkara yang kami tangani, terima kasih," katanya.

Sebelumnya, Muradi menilai Ferdy Sambo masih memiliki rasa kepercayaan diri tinggi karena ada kekuatan dari kakak asuh dan adik asuh. Dia mengawali penjelasannya dari perbedaan kartun rekonstruksi dengan tayangan langsung rekonstruksi pembunuhan Yosua.

"Kartun rekonstruksi itu kan Bareskrim menyatakan ada FS menembak dua kali. Tapi kan begitu rekonstruksi ditolak bahwa dia tidak menembak dan dia tidak mengatakan ada upaya kemudian meminta Brigadir E untuk melakukan penembakan, bahasanya kan bukan menembak, hajar, hajar kan gitu," kata Muradi saat dihubungi, Selasa (20/9).

"Saya kira kemudian muncul ada upaya dari FS ini untuk memperingan hukuman seolah-olah dia tidak mengarahkan upaya pembunuhan atau penembakan tadi. Di situ saja saya merasa, dia masih merasa confidence ada dukungan dari kakak asuh maupun adik asuh," lanjutnya.

Muradi tidak menyebut siapa sosok kakak asuh dan adik asuh yang dimaksud. Namun dia menyampaikan kakak asuh tersebut berperan penting dalam karier Ferdy Sambo sampai melejit menjadi bintang dua.

"Dari mulai naik bintang satu, bintang dua, itu kan kakak asuhnya yang melakukan itu. Lumayan banyak (kakak asuh dan adik asuh), ada bintang dua, bintang satu yang aktif. Ada yang sudah pensiun ada, tapi kan nggak terlalu berpengaruh juga (terhadap perkara)," ujarnya.

Muradi mengatakan hanya mengingatkan adanya beking Ferdy Sambo dari kakak asuh dan adik asuh agar proses hukum kasus pembunuhan Brigadir Yosua tidak menimbulkan perlawanan. Menurutnya, dengan Ferdy Sambo mengubah BAP, sama dengan melakukan perlawanan.

"Paling tidak langkahnya harus sistematis, sehingga beberapa orang yang dianggap kakak asuh-adik asuh itu kemudian bisa kembali fokus pada organisasi, bukan orang per orang. Bahasanya kan bisa dimutasi dulu supaya tidak melakukan manuver untuk memperkuat perlawanan dari FS. Ya dimutasi atau di-grounded dululah 3 bulan (atau) 6 bulan. Kalau prosesnya berjalan dan terbukti tidak punya keterlibatan aktif, dikembalikan lagi ke posisi," ucapnya.

Ferdy Sambo merupakan satu dari lima tersangka kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Yosua. Selain Ferdy Sambo, Polri juga telah menjerat Bharada Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Putri Candrawathi dan Kuat Ma'ruf sebagai tersangka.

Ferdy Sambo juga menjadi salah satu tersangka di kasus dugaan merintangi penyidikan pembunuhan Yosua. Selain itu, Ferdy Sambo telah dijatuhi sanksi pemberhentian tidak dengan hormat atau pemecatan dari Polri.

Simak video 'AKP Idham Jalani Sidang Etik Terkait Sambo Hari Ini':

[Gambas:Video 20detik]



(azh/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads