Massa buruh demo di depan Balai Kota DKI Jakarta bertahan meski diguyur hujan. Massa juga terlihat berjoget bersama di tengah hujan untuk menghibur diri.
Massa yang menggeruduk Balai Kota DKI berasal dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Pantauan di lokasi, Selasa (21/9/2022), mobil komando memutarkan sebuah lagu. Massa buruh lantas mengelilingi mobil komando sambil berjoget bersama-sama.
"Massa yang berteduh kembali ke sini. Massa kita sedikit, jangan mencar-mencar. Jangan takut sama hujan," kata seorang orator dari mobil komando.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian massa yang bertahan terlihat mengenakan jas hujan. Sedangkan massa buruh lainnya tetap bertahan.
Sebagai informasi, massa buruh kali ini memiliki beberapa tuntutan. Ketua Exco Partai Buruh DKI Jakarta Winarso menyebut tuntutan pertama terkait penolakan harga BBM.
"Yang pertama, menolak kenaikan harga BBM, yang memberatkan beban kami, tidak sesuai dengan penghasilan kami di DKI Jakarta," kata Winarso kepada wartawan di Balai Kota DKI.
Tuntutan selanjutnya, buruh meminta UMP DKI Jakarta pada 2023 dinaikkan. Menurutnya, UMP sejauh ini belum cukup untuk memberikan kehidupan yang layak.
Terakhir, massa buruh meminta pemerintah mencabut Undang-Undang Cipta Kerja. Sebab, dinilai banyak aturan yang dianggap merugikan para buruh.
"Ketiga adalah tentang penolakan kita dan minta agar mencabut UU Cipta Kerja yang jelas-jelas sangat merugikan kita," ucapnya.
Lihat juga video 'Ratusan Driver Ojol Geruduk Gedung Sate, Tolak Kenaikan Harga BBM':