Kemacetan parah di Jalan Alternatif Cibubur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), terjadi karena imbas uji coba penutupan U-turn Al-Azhar. Warga pun beramai-ramai mengeluhkan uji coba tersebut.
Salah satu keluhan datang dari pengendara yang bekerja di kawasan Jalan Alternatif Cibubur, Alam (22). Alam mengatakan kemacetan terjadi dari pagi sejak dia berangkat kerja.
"(Macetnya) dari pagi, saya berangkat kerja jam 08.30 WIB tadi. Saya kan kerja dari Ciangsana situ, biasa putar balik di sini, muternya jadi jauh ke sono pom bensin," kata Alam saat ditemui detikcom pada pukul 17.15 WIB, Senin (19/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alam mengatakan biasanya kemacetan hanya terjadi di beberapa titik dk Jalan Alternatif Cibubur. Namun kini kemacetan mulai terjadi di sekitar gang kontrakan tempatnya bermukim.
"Biasanya macetnya pagi, tapi nggak semerah ini. Ini kan di Google Maps juga merah. Ini macetnya banyak yang bilang dari pagi jam 07.00 WIB, cuma saya kan masuk kerja di sini jam 09.00 WIB," tuturnya.
Alam menambahkan, uji coba penutupan U-turn itu membuatnya harus berputar jauh hanya untuk putar balik.
"Ngaruh, biasanya dari kontrakan saya ke sini 20 menit, tadi jadi 40-50 menit soalnya jauh muter baliknya," ungkapnya.
Keluhan juga datang dari Saeful (55). Saeful mengatakan bahwa kemacetan sudah terjadi sejak pagi.
"Biasanya kalau Senin macet, tapi nggak kayak gini. Ini kan macet sampai jam segini. Kalau hari biasa sebelum putar balik dipindah, kan jam segini udah nggak macet. Ini kayaknya bakal sampe malem," kata Saeful.
Saeful menyebut, di hari biasa jalan tidak semacet hari ini saat sore. "Biasanya nggak, ini kan putaran balik dipindah ke sana. Yang di Al-Azhar ditutup sama yang Cikeas itu ditutup. Pindah ke baratnya lagi Tidar itu, jadinya macet. Parah ini macetnya, kalau Senin emang rawan macet, tapi nggak separah ini," katanya.
BPTJ Bakal Evaluasi
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bakal mengevaluasi penutupan itu. BPTJ menyatakan penutupan U-turn tersebut masih bersifat uji coba.
"Sesuai dengan informasi yang kami sampaikan, rekayasa lalu lintas sifatnya uji coba jadi pasti adakan dilakukan evaluasi," kata Kabag Humas BPTJ Budi Rahardjo saat dimintai konfirmasi detikcom.
(mae/mae)