Dipertanyakan Jokowi, dari Mana Awal Mula Wacana Cawapres 2024?

Dipertanyakan Jokowi, dari Mana Awal Mula Wacana Cawapres 2024?

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 16 Sep 2022 13:43 WIB
Jakarta -

Wacana Joko Widodo (Jokowi) bisa maju lagi di Pilpres 2024 dengan menjadi calon wakil presiden mencuat ke publik setelah isu perpanjangan jabatan presiden dan presiden 3 periode perlahan meredup. Namun Jokowi menolak memberikan keterangan lantaran isu tersebut bukan bersumber dari dirinya. Lantas dari mana awal munculnya wacana Jokowi bisa menjadi cawapres itu?

Dari penelusuran didapatkan bila Mahkamah Konstitusi (MK) memberikan klarifikasi mengenai pernyataan Juru Bicara MK Fajar Laksono yang menyebut presiden 2 periode bisa menjadi cawapres. Pernyataan tersebut kemudian viral di media sosial.

"Pernyataan mengenai isu dimaksud bukan merupakan pernyataan resmi dan tidak berkaitan dengan pelaksanaan kewenangan Mahkamah Konstitusi RI," demikian siaran pers Humas MK, Kamis (15/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan tersebut diterangkan MK merupakan respons jawaban yang disampaikan dalam diskusi informal pada saat menjawab wartawan yang bertanya melalui chat WA, bukan dalam forum resmi, doorstop, apalagi dalam ruang atau pertemuan khusus yang sengaja dimaksudkan untuk itu.

"Di samping menjabat sebagai Kepala Bagian Humas dan Kerja Sama Dalam Negeri, serta menjalankan fungsi kejurubicaraan, Fajar Laksono merupakan pengajar/akademisi. Oleh karena itu, dalam beberapa kesempatan selama ini membuka ruang bagi wartawan yang ingin, baik bertemu secara langsung di ruang kerja, melalui chat WA, atau sambungan telepon, guna mendiskusikan isu-isu publik aktual, sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kode etik. Umumnya, wartawan ingin mendapatkan tambahan informasi, pemahaman, atau perspektif berbeda guna memperkaya sudut pandang, tidak untuk keperluan pemberitaan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Respons Parpol

Isu Jokowi cawapres tersebut kadung viral dan menjadi pembicaraan di antara elite partai politik. Ada yang mengkritik munculnya isu tersebut dan ada juga yang berpendapat Jokowi bisa mencalonkan diri menjadi cawapres di Pilpres 2024.

Salah satu tanggapan muncul dari elite PDIP, yaitu Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul. Bambang Pacul menegaskan tidak ada aturan yang melarang Jokowi mencalonkan diri sebagai wakil presiden.

"Kalau Pak Jokowi mau jadi wapres ya sangat bisa. Tapi syaratnya diajukan oleh partai politik atau gabungan partai politik," kata Bambang Pacul kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/9).

Menurutnya, Jokowi memiliki potensi menjadi cawapres. Meski demikian, dia mengatakan bukan berarti PDIP membuka peluang tersebut.

"Bukan buka peluang, aturan mainnya diizinkan. Apakah peluang itu mau dipakai atau tidak? Kan urusan Pak Presiden Jokowi," ujar Bambang Pacul.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya

Waketum Partai Gerindra Habiburokhman jkuga berbicara terkait adanya kemungkinan Ketua Umum (Ketum) Gerindra Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden didampingi oleh Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2024. Habiburokhman menilai hal itu memungkinkan berdasarkan konstitusi.

"Ya kalau kemungkinan ya ada saja," kata Habiburokhman di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9).

"Secara konstitusi kan dipertegas oleh Mahkamah Konstitusi (MK). Tanpa putusan MK kan juga sudah jelas, bisa," sambungnya.

Habiburokhman mengatakan secara konstitusi Jokowi yang sudah dua periode menjadi Presiden masih bisa menjadi cawapres di Pilpres 2024. Namun, dia mengatakan hal itu bakal berbeda jika dilihat dari konteks politik.

"Ya kalau secara konstitusi memungkin, tapi dalam konteks politik ya itu bukan kewenangan saya. Kewenangannya ada di Pak Prabowo kalau Parta Gerindra," jelas Habiburokhman.

Sementara itu, penolakan datang dari PKB. PKB, partai yang berkoalisi dengan Gerindra, menolak wacana duet Prabowo-Jokowi pada 2024.

"Masa Jokowi dari presiden ke wapres? Nggak ada kerjaan banget. Catet itu," kata Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB Maman Imanulhaq kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/9/2022).

Maman menegaskan internal PKB tetap menghendaki Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai capres 2024. Dia menolak wacana duet Jokowi untuk maju menjadi cawapres bareng Prabowo.

"Kita tetap presidennya Cak Imin aja. Ha-ha-ha...," ujarnya.

"Ya, nggak setujulah Jokowi jadi wapres, ngapain," imbuh dia.

Pernyataan penolakan juga disampaikan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Mardani menilai wacana Jokowi maju menjadi cawapres itu adalah ide absurd alias tidak masuk akal.

"Pertama, ini menyedihkan dan memalukan. Karena jadi contoh buruk panggung elite. Rakyat akan marah dan kecewa. Kedua, tolak ide absurd ini," kata Mardani kepada wartawan, Kamis (15/9)..

Mardani mengajak semua pihak untuk menjaga ruang demokrasi yang sehat. Dia kembali menegaskan bahwa PKS menolak wacana Jokowi maju jadi cawapres.

"Ketiga, rakyat perlu bersama menjaga agar ruang demokrasi sehat. PKS menolak tegas," tuturnya.

Sementara itu, PAN mengkritik wacana Jokowi bisa kembali maju di Pilpres 2024 menjadi cawapres. PAN menilai wacana itu hanya membuat gaduh dan memunculkan prasangka negatif terhadap Jokowi.

"Hanya bikin gaduh, muncul fitnah dan prasangka negatif terhadap presiden, dan tidak berdampak apa-apa bagi kemajuan intelektualitas," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN Viva Yoga Mauladi kepada wartawan, Jumat (16/9).

Viva menilai wacana presiden yang sudah dua periode menjabat masih bisa menjadi cawapres bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia1945. Dia juga melihat pernyataan itu merupakan pernyataan pribadi Jubir Mahkamah Konstitusi Fajar Laksono.

"Wacana presiden dua periode menjadi Cawapres yang dikemukakan oleh Juru Bicara Mahkamah Konstitusi Fajar Laksono bertentangan dengan UUD NRI 1945. Suatu lontaran pernyataan yang hanya mengotori ruang publik," jelas Viva.

"Sebagai juru bicara MK, lembaga yang menjaga konstitusi negara, sebaiknya tidak boleh menyatakan pendapat pribadi dengan ide-ide yang multitafsir atas Konstitusi dan Undang-Undang," tambahnya.

Jokowi Pertanyakan Pihak Sebar Wacana Cawapres 2024

Jokowi buka suara perihal wacana dirinya bisa kembali maju di Pilpres 2024 menjadi cawapres. Jokowi mempertanyakan siapa yang menyebarkan isu tersebut.

Jokowi mulanya menekankan bahwa sudah berulang kali dirinya menepis isu maju lagi di Pilpres 2024. Namun, lanjut dia, isu tersebut terus saja muncul.

"Ini yang menyampaikan bukan saya lo ya, urusan 3 periode sudah saya jawab, begitu sudah saya jawab muncul lagi yang namanya perpanjangan, juga sudah saya jawab," kata Jokowi melalui kanal YouTube Setpres, Jumat (16/9/2022).

Dia heran isu dirinya kembali berkontestasi di Pilpres 2024 terus saja muncul. Dia lantas mempertanyakan siapa pihak yang memunculkan isu tersebut.

"Ini muncul lagi jadi wapres, itu dari siapa?" tanya dia.

Jokowi pun enggan menjawab perihal wacana akan kembali maju menjadi cawapres. Sebab, dia menekankan, isu tersebut tidak datang darinya.

"Kalau dari saya, saya terangkan. Kalau nggak dari saya, saya ndak mau nerangin. Itu saja," tegas Jokowi.

Halaman 2 dari 3
(knv/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads