Sebanyak 9 orang perwakilan buruh diterima Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk audiensi. Mereka memasuki Gedung Balai Kota Depok untuk menyampaikan aspirasi menolak kenaikan harga BBM.
Perwakilan Forum Buruh Depok, Slamet, menilai kenaikan harga BBM semestinya dibarengi dengan kenaikan gaji para buruh.
"Kita tahu bahwa BBM naik, setelah bertahun-tahun ditekan upah tidak berpihak kepada buruh. Apakah akan diam?" papar Slamet di depan Balai Kota Depok, Kamis (15/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Slamet menyatakan jika selama ini kesejahteraan pihaknya telah terusik. Ia berharap permintaan kaum buruh untuk didengar langsung oleh pimpinan Kota Depok.
"Selama ini kita diam, bekerja dengan baik untuk memajukan perusahaan namun saat ini kenyamanan kita sebagai buruh telah terusik. Buruh dengan mudahnya di PHK. Kita datang di depan Wali Kota Depok, menyampaikan bahwa kita akan terus melawan kebijakan pemerintah yang merugikan kaum buruh," tandasnya.
![]() |
Untuk diketahui, Forum Buruh Depok menggelar unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM hari ini. Demo digelar di dua titik, yakni di Balai Kota Depok, Jl Margonda Raya, dan kantor DPRD Depok, Cilodong, Kalimulya.
"Iya (akan ada aksi), rutenya eks Bioskop Galaxy, Juanda, Wali Kota, DPRD Depok," papar Koordinator Forum Buruh Depok Wido Pratikno saat dimintai konfirmasi, Rabu (14/9).
Pratikno mengatakan demo akan dihadiri oleh 700 peserta dari 9 federasi di Kota Depok. Mereka akan menyuarakan 3 tuntutan kepada pemerintah pusat dan Pemkot Depok.
"Tuntutan, pertama batalkan kenaikan BBM, kedua batalkan omnibus law (cipta kerja), ketiga naikkan upah 2023 sebesar 15 persen," ungkapnya.
Simak Video 'Harga Ron 90 dan 92 Turun! Ini Daftar Harga BBM di SPBU RI':