Dikecam karena Hina Ning Imaz, Eko Kuntadhi Klaim Tak Baca Caption Video

Dikecam karena Hina Ning Imaz, Eko Kuntadhi Klaim Tak Baca Caption Video

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Rabu, 14 Sep 2022 13:22 WIB
Eko Kuntadhi (Twitter @_ekokuntadhi)
Eko Kuntadhi (Twitter @_ekokuntadhi)

Eko Kuntadhi Tuai Kecaman

Sebelumnya, ketua pimpinan wilayah GP Ansor DKI Jakarta Muhammad Ainul Yakin alhafidz mengecam Eko Kuntadhi yang dinilai menghina Ustazah Imaz Fatimatuz Zahra atau Ning Imaz. Ainul Yakin mendesak Eko Kuntadhi minta maaf.

"Kami mengecam dan menuntut agar yang bersangkutan meminta maaf secara terbuka kepada seluruh umat Islam, khususnya warga Nahdlatul Ulama, yang sangat tersinggung dengan ungkapan Eko Kuntadhi," kata Ainul Yakin, dalam keterangannya seperti dilihat, Rabu (14/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ainul Yakin mengingatkan semua pegiat medsos berhati-hati berkomentar dan beraktivitas di media sosial. Ainul Yakin juga mengatakan saat ini tengah mengkaji ada tidaknya unsur hate speech dalam unggahan Eko Kuntadhi itu.

"Ada pepatah Arab yang menyampaikan selamatnya seseorang tergantung pada bagaimana seseorang menjaga lisannya, dalam konteks saat ini sejauh menjaga jarinya untuk tidak asal berkomentar terhadap apa yang mereka sebetulnya tidak paham, terlebih menyangkut keyakinan dan agama," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyayangkan perkataan kasar Eko ke Ning Imaz.

"Seharusnya demikian (minta maaf), kita harus minta maaf jika memang salah, itu sikap kesatria dan sangat terpuji," ujar Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi ketika dihubungi detikNews, Rabu (14/9/2022).

Ulama yang akrab disapa Gus Fahrur itu menambahkan, jika tidak mampu mendukung, sebaiknya Eko Kuntadhi diam. Eko diminta tidak mengumbar kebencian.

"Jika tidak membantu, minimal jangan mengganggu," lanjutnya.


(rdp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads