Massa Buruh Demo di Jakpus, Tuntut Batalkan Kenaikan BBM-Cabut UU Ciptaker

Massa Buruh Demo di Jakpus, Tuntut Batalkan Kenaikan BBM-Cabut UU Ciptaker

Adrial Akbar, Wildan Noviansah - detikNews
Selasa, 13 Sep 2022 14:02 WIB
Massa buruh menggelar demonstrasi tolak BBM naik di Patung Kuda, Jakpus (Adrial-detikcom)
Massa buruh menggelar demonstrasi tolak BBM naik di Patung Kuda, Jakpus. (Adrial/detikcom)
Jakarta -

Massa yang tergabung dalam aliansi buruh dan mahasiswa melakukan demonstrasi di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Ada sejumlah tuntutan yang disampaikan massa buruh.

"Desakan kami adalah, pertama, batalkan kenaikan BBM, turunkan harga-harga karena rakyat semakin sulit pendapatannya semakin minim bahkan banyak kehilangan pekerjaan gitu ya, kehilangan sumber ekonomi baik di desa-desa maupun di kota. Terus kemudian cabut omnibus law UU Ciptaker, termasuk pembatalan revisi RKUHP," kata Ketua Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Nining Elitos di kawasan Patung Kuda, Jakpus, Selasa (13/9/2022).

Nining meminta tuntutan buruh dikabulkan. Dia mengatakan rakyat dirugikan akibat kenaikan harga BBM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berbagai macam kebijakan ini dicabut, kebijakan ini tidak berpihak pada rakyat. Jangan sampai kemudian rakyat betul-betul marah," ujar Nining.

Nining menyebut demonstrasi kali ini merupakan peringatan kepada pemerintah. Dia meminta pemerintah tak mengeluarkan kebijakan yang merugikan masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Hari ini adalah sebagai peringatan terhadap kekuasaan. Hentikanlah menzalimi rakyat. Hentikan melahirkan berbagai macam regulasi kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat. Bahkan kekuasaan hari ini membiarkan eksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia," ucap Nining.

"Jangan sampai peringatan ini tidak pernah diindahkan karena kemarahan rakyat selain turun ke jalan, jangan sampai kekuasaan ini akan turun dipaksakan oleh rakyat," sambungnya.

Orator aksi dari KASBI, Royla Hijah, juga mengkritik pemerintah yang memberikan BLT setelah harga BBM naik. Dia menuduh pemerintah merasa hebat gara-gara BLT.

"Hanya karena BLT hari ini, begitu hebatnya pemerintah menyatakan mereka tidak gagal pemerintahannya, padahal kita tahu betul bagaimana teriakan-teriakan rakyat hari ini," kata Royla dari atas mobil komando.

Royla kemudian menyinggung soal saran mengencangkan perut saat harga bahan pokok naik. Dia juga mengaku miris mendengar saran tersebut.

"Hari ini mereka bungkam ketika rakyat berteriak beras mahal, cukup makan pisang dua sudah kenyang itu jawaban mereka. Ketika bahan pokok naik, mereka minta kita mengencangkan perut kita, ketika minyak goreng naik, mereka minta kita tidak menggoreng tapi merebus. Sungguh miris pemerintah saat ini memberikan solusi kepada rakyatnya," ujarnya.

"Tetapi lagi-lagi pemerintah hari ini tidak lagi mau mendengarkan suara rakyatnya. Pemerintah jelas jelas sudah merasa kamilah penguasa hari ini. Maka dari itu, mari kita terus bersatu. Hari ini bukan lagi buruh tidak layak upah, bukan lagi mahasiswa bayarannya mahal bukan lagi petani yang bagaimana solarnya tidak ada, tapi hari ini rakyat bersatu untuk bersuara. Itu yang harus gaungkan, bukan lagi buruh, bukan lagi mahasiswa, perempuan, tapi rakyat Indonesia yang melawan kebijakan pemerintah Indonesia," sambungnya.

Simak video 'Kritik Buruh soal Lonjakan Harga: Minyak Goreng Naik, Disuruh Merebus':

[Gambas:Video 20detik]



(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads