Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak menurunkan tim ke perkampungan Baduy di Desa Kanekes, Lebak, Banten. Dinkes bakal menelusuri penyakit yang menyebabkan enam warga Baduy meninggal dunia dalam satu bulan terakhir.
"Kami sedang memastikan, kalau dari rumor seperti itu ada enam warga Baduy meninggal dalam dua bulan ini (Agustus-September). Kami sedang turun ke lapangan memastikan penyebabnya apa," kata Kepala Dinas Kesehatan Lebak Triatno Supiyono saat dimintai konfirmasi, Senin (12/9/2022).
Triatno mengatakan pihaknya melibatkan puskesmas setempat. Dia mengaku belum menerima hasil penelusuran tersebut.
Kepala Puskesmas Cisimeut, Dede Herdiansyah, juga membenarkan penelusuran penyakit yang menyebabkan enam warga Baduy meninggal dunia. Dia mengatakan pemeriksaan sementara menemukan beberapa warga mengalami sakit dengan gejala yang sama.
"Sebelum warga tersebut meninggal kami tidak berkontak. Mereka juga nggak berobat ke puskesmas kami, tapi ada satu warga yang berobat ke puskesmas pembantu di Nagerang. Setelah kami lihat laporannya mereka punya gejala demam, batuk, pilek, dan diare. Gejala yang sama kami dapati pada balita dan anak-anak yang tadi sakit (saat penelusuran)," kata Dede.
Dede belum bisa menyimpulkan penyakit apa yang dialami warga Baduy dan faktor penyebabnya. Menurutnya, harus ada pemeriksaan lebih lanjut seperti tes darah yang dilakukan.
"Hari ini kami belum diizinkan oleh ketua di sana alasannya karena adat. Jadi hanya sekadar memberi obat dan memeriksa penyakit. Kami kan harus menghormati aturan di sana," ujarnya.
Diketahui, ada enam warga Baduy meninggal dunia dalam satu bulan terakhir. Enam orang itu terdiri dari empat orang balita dan dua orang berusia 15 tahun.
Enam warga Baduy yang dilaporkan meninggal itu berasal dari tiga orang Baduy luar, tepatnya di Kampung Pamoean, Kampung Batu Belah, dan Kampung Cisadane. Tiga orang lainnya berasal dari Baduy dalam di Kampung Cikeusik.