Warganet dihebohkan oleh hacker Bjorka yang mengungkap dalang kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir. Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan pihaknya menyelidiki kasus Munir berdasarkan dokumen Tim Pencari Fakta (TPF).
"Saya enggak ada urusan dengan dunia maya. Kami enggak bergerak dari situ (Bjorka), bergerak dari fakta-fakta," kata Taufan kepada wartawan, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022).
"Dokumen TPF itu fakta, bukan maya. Saya enggak bisa hidup dari dunia maya, dunia nyata saya," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taufan mengatakan penyelidikan kasus dilakukan pihaknya dengan mengumpulkan berbagai bukti hingga memanggil beberapa pihak untuk dimintai keterangan. Untuk itu, dia menegaskan bahwa informasi dari Bjorka tidak ada sangkut pautnya dengan kasus Munir.
"Ngapain saya ngomongin Bjorka? nggak ada urusannya dengan ini, bahwa itu menghebohkan orang, nggak ada urusannya dengan ini, memang bisa menghadirkan Bjorka sekarang terus saya mintai keterangan?" ujarnya
"Kalau bisa saya panggil dia, saya mintai keterangan, tapi kalau itu cuma ada di Twitter, penyelidik nggak bisa bahas-bahas Twitter. Jangan-jangan makhluk gaib itu Bjorka. Nggak bisa, penyelidikan itu berdasarkan fakta-fakta," jelasnya.
Hacker Bjorka sebelumnya menjual data pengguna sampai mengumbar ada kebocoran data registrasi SIM card prabayar yang isinya meliputi NIK, nomor KK, nomor telepon, dan tanggal registrasi.
Bahkan ia juga membeberkan data pribadi Menkominfo Johnny G Plate dan mengaku mempunyai dokumen rahasia Presiden RI milik Joko Widodo (Jokowi). Terakhir, Bjorka juga mengatakan siapa otak pembunuhan aktivis Munir pada 2004.
Simak Video: Daftar Peretasan Data yang Dilakukan Hacker Bjorka