Perbaikan besi penutup saluran air (got) di Jl Sholeh Iskandar (Sholis) Kota Bogor belum selesai sampai saat ini. Masih ada besi penutup got yang bolong dan tidak menempel erat dengan aspal sehingga bergelombang dan menimbulkan suara keras ketika dilindas kendaraan.
Pantauan detikcom, Senin (12/9/2022) siang, untuk besi penutup got di Jl Sholis pada lajur kendaraan dari arah Yasmin menuju Simpang Tol Bogor Outo Ring Road (BORR) memang sudah diganti dengan panel besi yang ukurannya lebih besar. Kini semua badan jalan sudah bisa dilintasi kendaraan.
Namun tampak masih ada salah satu panel besi yang tidak menempel erat dengan aspal, sehingga masih bergelombang ketika dilindas kendaraan roda empat. Kondisi ini masih dianggap membahayakan dan menimbulkan kerusakan pada roda kendaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi lewat Sholis, yang underpass, dari arah Yasmin ke arah Tugu Narkoba (Simpang Tol BORR). Iya sudah diperbaiki, kayanya diganti panelnya tuh. Tapi tetap ada yang renggang (tidak menempel erat), jadi bergelombang. Itu sama saja sih masih bikin bahaya, bikin rusak roda-roda kalau lagi lewat yang rusak itu," kata pengendara bernama Rizky Dewantara kepada detikcom, Senin (12/9).
Kerusakan tampak lebih parah pada panel besi penutup got untuk lajur kendaraan dari arah Simpang Tol BORR menuju Yasmin. Panel di ujung jalan masih tampak bolong dan dipasangi papan pengumuman agar tidak dilintasi pengendara.
Panel penutup got di tengah lajur jalan juga terlihat tidak menempel erat dengan aspal, sehingga bergelombang ketika dilindas kendaraan dan membahayakan pengendara. Jalan ini adalah jalan nasional kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Sementara itu, Pengawas Lapangan PPK (Pejabat Pembuat Kebijakan) 5.2 Provinsi Jawa Barat Adrianto Putra Prasetyo mengatakan, perbaikan panel besi penutup got di underpass Jl Sholis memang bersifat sementara. Menurutnya, banyaknya kendaraan berat yang sering lewat di lokasi, mengakibatkan panel besi penutup got mudah rusak kembali.
"Itu kan sebenernya hanya penanganan sementara saja, karena di situ juga traffic-nya banyak kendaraan berat yang lewat, jadi kalau hanya penanganan temporer saja ya memang akan mudah rusak," kata Andrianto ketika dihubungi detikcom, Senin (12/9).
"Jadi untuk sementara, penangannya temporer saja. Memang kadang nggak begitu efektif, karena melihat traffic-nya kan banyak kendaraan berat yang lewat jadi kadang kadang dudukannya goyang terus (mudah rusak)," tambahnya.
Saat ini, kata Andrianto, panel besi penutup diganti dengan ukuran yang lebih lebar dengan bentuk lebih panjang. Hal itu agar panel lebih kuat dan tahan lama.
"Awalnya itu kan besi tutupannya berbentuk kotak dengan lebar 30 cm ya, kemudian karena bentuknya sepotong-sepotong sehingga mudah goyang. Kemarin kita ubah dimensinya jadi lebih panjang dan lebih lebar. Dengan harapan goyangannya dan kerusakannya itu tidak sesering sebelumnya, artinya kekuatannya lebih lama," kata Andrianto.
"Kemarin arahan desainnya kepada kontraktor seperti itu, bentuknya memanjang dan bersambung dari ujung ke ujung. Tapi kalau sekarang bentuknya ada potongan-potongan ya nanti kita cek kembali, kita cek kontraktornya juga," tambahnya.
(dnu/dnu)