Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjewer imigrasi terkait sulitnya proses pengurusan visa yang banyak dikeluhkan investor. Anggota Komisi III DPR, Jazilul Fawaid menyampaikan pentingnya digitalisasi pelayanan dan perampingan struktur imigrasi agar pelayanan bisa lebih cepat.
"Hemat saya, perlu digitalisasi pelayanan dengan teknologi yang canggih, terupdate dan terukur, termasuk merubah struktur yang lebih ramping dan lincah," kata Jazilul saat dihubungi, Minggu (11/9/2022).
Jazilul yakin imigrasi akan menindaklanjuti sentilan keras Jokowi. Dia melihat imigrasi akan membuka sumbatan yang menjadi penghambat proses Visa yang sempat dikeluhkan investor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sentilan keras pak Jokowi pastinya akan ditindak lanjuti dengan membuka sumbatan 'bottle neck' agar pelayanan Visa yang tidak bertele tele dan canggih," ujarnya.
Jokowi Jewer Imigrasi
Seperti diketahui, gaya lama imigrasi dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat berbuntut panjang. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan 'menjewer' imigrasi dan mengancam akan mengganti dirjen hingga bawahannya.
Pernyataan Jokowi ini diketahui disampaikan saat memimpin rapat bersama jajarannya yang digelar di Istana Merdeka, pada Jumat (9/9/2022). Rapat ini secara khusus membahas mengenai visa on arrival (VoA) dan Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas).
Jokowi mulanya mengungkap banyak keluhan dari para investor terkait sulitnya mengurus visa di imigrasi. Jokowi pun meminta imigrasi berubah total bukan hanya sekadar mengatur dan mengontrol saja, tapi juga memudahkan masyarakat.
"Jadi yang kita lihat dan disampaikan ke saya, banyak, baik dari investor, baik mengenai turis, baik mengenai orang yang ingin dapat Kitas izin tinggal, auranya yang saya rasakan itu, imigrasi ini masih mengatur dan mengontrol. Sehingga apa? Akhirnya apa? Menyulitkan. Ini yang diubah total, harus. Yang seharusnya auranya adalah memudahkan dan melayani. Harus berubah total. Kalau perlu, dirjennya ganti, bawahnya ganti semua, biar ngerti bahwa kita ingin berubah. Kalau kita ingin investasi datang, turis datang, harus diubah," kata Jokowi.
Jokowi ingin pemberian visa dilihat dari besarnya investasi. Tak hanya itu, kata Jokowi, imigrasi juga harus melihat kontribusi investor dalam hal membuka lapangan kerja hingga terhadap peningkatan ekspor.
"Jadi orang diberikan, baik itu yang namanya visa, yang namanya Kitas-kalau kita ya-mereka melihat itu. Kalau dia investor, investasinya berapa, sih? Dia lihat, negara itu pasti lihat. Dia membuka lapangan kerja berapa ribu orang, sih? Atau memberikan kontribusi terhadap ekonomi kita berapa, sih? Orientasinya mesti harus ke sana. Atau meningkatkan ekspor berapa, sih?" kata Jokowi.
Jokowi menegaskan visa maupun Kitas bagi para investor akan memberikan manfaat bagi rakyat Indonesia. Jokowi pun mengancam akan mengganti dirjen sampai bawahan di imigrasi bila tak mampu melakukan perubahan di sistem imigrasi Indonesia.
"Ini yang begini-begini ini bermanfaat sekali bagi rakyat kita. Kita harus mulai betul-betul, Pak Menteri, mengubah ini, Pak. Ganti itu kalau kira-kira memang tidak punya kemampuan untuk reform seperti itu, ganti semuanya dari dirjen sampai bawahnya, ganti, akan berubah. Kalau tidak, tidak akan berubah," tuturnya.
Simak juga video 'Masih Pakai Gaya Lama, Jokowi Usul Struktur Ditjen Imigrasi Dirombak!':