Penyelidikan kasus tewasnya santri Gontor yang diduga dianiaya senior terus bergulir. Berkaitan dengan kasus tewasnya santri berinisial AM di Gontor ini, ada 2 surat yang belakangan menjadi polemik.
Seperti dilansir dari detikJatim, Minggu (11/9/2022), dua surat itu adalah surat keterangan dokter atas kematian AM dan juga surat pernyataan yang harus ditandatangani wali santri Gontor sebelum menitipkan anaknya ke pondok pesantren modern tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentang surat kematian santri AM, Hotman Paris yang telah memviralkan kasus ini setelah orang tua AM menemuinya mempertanyakan surat kematian santri berinisial AM yang dikeluarkan oleh RS Gontor.
Hotman melontarkan pertanyaan itu melalui Instagramnya. Ia mengunggah video berdurasi 1 menit 39 detik yang mempertanyakan serta meminta sejumlah pihak memeriksa surat keterangan kematian itu.
Surat kedua, yakni surat pernyataan Wali Santri Gontor, dipertanyakan oleh warganet di media sosial karena belakangan isi surat itu viral setelah diunggah salah satu akun Instagram.
Surat pernyataan dari Pondok Modern Darussalam Gontor yang harus ditandatangani orang tua wali santri itu dikaitkan dengan ketidakberdayaan orang tua santri yang meninggal diduga dianiaya seniornya.
Kanwil Kemenag Ponorogo membenarkan keberadaan surat yang viral itu. Surat itu disebut juga sudah dikonfirmasi oleh sejumlah orang tua wali santri. Meski begitu, pihak Kemenag mengaku tidak bisa melakukan intervensi.
"Sementara ini kami mendapatkan surat beredar kemana-mana dan memang diakui oleh wali santri," ujar Kepala Kemenag Ponorogo Moh Nurul Huda kepada wartawan, Jumat (9/9/2022).
Silakan baca berita selengkapnya di sini.
Simak juga Video: Pasutri di Blitar Menganiaya Balita hingga Luka Sekujur Tubuh