TNI Angkatan Laut (AL) bersama Kementerian Pertanian melakukan penanaman sorgum secara serentak di 77 titik lahan milik TNI AL di Indonesia. Penanaman sorgum dilakukan sebagai bentuk kampanye bahan makanan alternatif selain padi.
"Seremonial ini dilakukan dalam rangka HUT ke-77 TNI AL. Hari ini kita menanam sorgum secara serentak di seluruh satuan tani di Indonesia di sebanyak 77 titik, oleh lantamal-lantamal, lanal-lanal dan seluruh jajaran TNI AL," kata Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono di Cariu, Bogor, Jumat (9/9/2022).
Secara keseluruhan, jutaan bibit sorgum itu ditanam di 796 ribu hektare lahan milik TNI AL yang ada di seluruh pelosok Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Adapun lahan yang kita siapkan 796 ribu hektare, saya yakin akan laksanakan secara serentak. Untuk bibit kami mendapatkan dari Kementerian Pertanian," kata Ahmadi.
Ahmadi menyebut, sorgum dipilih karena sorgum merupakan tanaman alternatif untuk memenuhi kebutuhan makan selain padi dan gandum. Tanaman ini juga disebut tanaman yang tahan terhadap cuaca ekstrim dan minim air.
"Kenapa sorgum, saya mendapatkan masukan bahwa sorgum ini merupakan pengganti gandum, di mana sorgum ini tahan air, bandel dan tahan cuaca. Kemudian sorgum ini adalah tanaman sehat, artinya sorgum ini produknya gula rendah dan tidak banyak mengandung kolesterol," sebutnya.
"Dengan tempat ini saya harap sorgum ini terus tersosialisasikan sehingga masyarakat punya alternatif lain. Untuk mengkonsumsi makanan disamping makanan yang setiap hari kita makan, seperti padi tentunya, gandum tentunya," tambahnya.
![]() |
Di tempat yang sama, Wakil Menteri (Wamen) Pertanian Harvick Hasnul Qolbia mengatakan, penanaman sorgum merupakan fenomena baru di lingkungan TNI AL. Dia berharap penanaman sorgum ini menjadi percontohan untuk lembaga dan instansi lain.
"Kami insan masyarakat pertanian Kementerian Pertanian hadir bersama TNI AL, tentunya kegiatan yang sangat baik sekali ini menjadi fenomena baru. Mudah-mudahan dari kegiatan ini membawa hasil dan menjadi pilot projek bagi instansi lain," kata Harvick.
"Maksud dan tujuannya tentu saja mampu menjawab tantangan di depan bahwa tidak mudah dan terus mengembangkan pertanian kita, agar ekonomi bangsa kita tumbuh dengan inflasi yang kecil tentunya ini bukan menjadi kita membuat masyarakat bermanja. Tentu kita terus mencari jalan keluar agar meningkat dan menjadi bangsa yang kuat, berwibawa dan dihargai oleh seluruh dunia," tambahnya.
Budidaya sorgum diharap mampu mendukung ketahanan pangan Indonesia. Sehingga makanan lokal mampu menjawab ketika terjadi gangguan internasional, cuaca hingga sosial dan politik.
"Ini yang selalu saya sampaikan pada masyarakat. Kalau kita hanya bersandar pada satu jenis produk ketika ada gangguan entah itu gangguan internasional, cuaca, iklim atau sosial politik dan sebagainya, kita tidak langsung terbelenggu. Artinya mengalami kesulitan mengakses di produk yang satu-satunya itu," kata Harvick.
"Ini bukan pengganti tapi alternatif. Banyak sekali yang kita kembangkan. Kebetulan hari ini dengan TNI AL, kami Kementan mengembangkan sorgum ini di hampir kurang lebih 800 hektare," tambahnya.
Simak juga 'Produksi Sorgum Alternatif Pengganti Beras Naik, Tembus 15 Ribu Ton!':