Tanda Tanya Hasil Lie Detector Istri Ferdy Sambo Sebab Tak Dibuka

Tanda Tanya Hasil Lie Detector Istri Ferdy Sambo Sebab Tak Dibuka

Azhar Bagas Ramadhan, Wildan Noviansah - detikNews
Jumat, 09 Sep 2022 08:02 WIB
Jakarta -

Hasil pemeriksaan dengan menggunakan alat pendeteksi kebohongan atau lie detector terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, masih menjadi tanda tanya. Sebab, hingga kini hasil pemeriksaan lie detector terhadap Putri tidak diungkap ke publik.

Putri menjalani uji kebohongan pada Selasa (6/9) lalu. Dia diperiksa dengan menggunakan lie detector di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat. Tersangka pembunuhan Brigadir J itu tidak sendiri, asisten rumah tangganya (ART) yang bernama Susi juga ikut menjalani tes kebohongan.

Sebelum Putri, tiga tersangka lainnya juga telah menjalani uji kebohongan dengan lie detector. Mereka adalah Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf. Sementara, Ferdy Sambo baru diperiksa pada Kamis (8/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil Lie Detector Bharada Eliezer, Bripka Ricky, dan Kuat Ma'ruf

Polri pun kemudian menyampaikan hasil pemeriksaan dengan lie detector tersebut. Hasilnya, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf dinyatakan jujur dalam menjalani pemeriksaan.

"Barusan saya dapat hasil sementara uji poligraf terhadap RE, RR, dan KM, hasilnya 'no deception indicated' alias jujur," kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian saat dimintai konfirmasi, Selasa (6/9).

ADVERTISEMENT

Hasil Lie Detector Putri Tak Diungkap

Namun, hasil pemeriksaan terhadap Putri dan Susi tidak disampaikan. Sehari kemudian, Polri mengungkap bahwa hasil pemeriksaan dengan lie detector terhadap Putri dan Susi serupa. Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai pernyataan tersebut.

"Untuk hasil lie detector atau poligraf yang sudah dilakukan kemarin terhadap saudari PC dan juga saudari S, sama. Hasil polygraph setelah saya berkomunikasi dengan Puslabfor dan juga operator polygraph bahwa hasil polygraph atau lie detector itu adalah pro justitia," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Rabu (7/9/2022).

Dedi hanya menekankan, pemeriksaan dengan metode ini demi menjunjung pro justitia atau demi keadilan. Dia juga menjelaskan metode pemeriksaan dengan lie detector ini dilakukan untuk memperkaya alat bukti. Lie detector yang digunakan pun dipastikan Dedi telah memiliki The International Organization for Standardization atau ISO dengan akurasi mencapai 93 persen.

"Itu juga konstruknya penyidik. Kenapa saya bisa sampaikan pro justitia? Setelah saya tanyakan tahunya ada persyaratan, sama dengan Ikatan Dokter Forensik Indonesia. Untuk poligraf itu juga ada ikatan secara universal di dunia, pusatnya di Amerika," tambahnya.

Lagi-lagi tidak ada penjelasan mengenai hasil pemeriksaan terhadap Putri. Dedi enggan membeberkan hasil lie detector Putri secara detail karena merupakan materi penyidik.

Karena itu, tidak dipublikasikannya hasil pemeriksaan lie detector terhadap Putri ini pun menimbulkan tanda tanya. Terlebih, hasil pemeriksaan dengan menggunakan lie detector terhadap tiga tersangka lainnya disampaikan ke publik.

Apa alasan Polri tak ungkap hasil lie detector Putri? Simak di halaman selanjutnya.

Lantas, apa alasan Polri tidak mengungkap hasil lie detector Putri?

Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian enggan menjawab alasan kenapa hasil lie detector Putri tidak dibuka. Andi Rian malah meminta awak media untuk menanyakan hal tersebut kepada Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.

"Silakan tanyakan ke Kadiv Humas," ujar Andi Rian kepada wartawan, Kamis (8/9). Andi Rian ditanya alasan mengapa hasil lie detector Putri tidak diungkap ke publik.

Andi Rian hanya menyampaikan bahwa nantinya semua fakta, termasuk hasil lie detector, akan disampaikan di pengadilan.

"Saya melihat justru analisis liar dari media dan pengamat yang tidak paham teknis pascapelaksanaan uji poligraf. Toh, juga semua fakta akan diungkap di pengadilan," tuturnya.

Jawaban senada juga disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. Dedi malah menyebut hasil pemeriksaan lie detector Putri Susi tidak bisa diungkap karena bagian dari materi penyidikan. Dia justru kembali melempar ke penyidik.

"Itu kewenangan penyidik, karena hasil poligraf pro justitia untuk kepentingan penyidik, silakan tanyakan penyidik," kata Dedi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads