Irak Buru Istri Saddam & Putrinya

Irak Buru Istri Saddam & Putrinya

- detikNews
Senin, 03 Jul 2006 12:09 WIB
Baghdad - Istri Saddam Hussein dan putri tertuanya masuk dalam daftar buronan yang paling diincar pemerintah Irak. Kedua orang terdekat mantan presiden Irak itu termasuk di antara 41 orang yang masuk dalam daftar most wanted pemerintah Irak.Demikian disampaikan Penasihat Keamanan Nasional Irak Mouwafak al-Rubaie seperti dilansir kantor berita Associated Press, Senin (3/7/2006).Kepada para wartawan di Baghdad, al-Rubaie mengatakan, pemerintah Irak merilis daftar most wanted tersebut supaya "rakyat kami bisa mengetahui musuh-musuh mereka."Istri Saddam, Sajida Khairallah Tulfah, berada di urutan ke-17 dalam daftar tersebut. Sedangkan putri sulung Saddam, Raghad masuk dalam urutan ke-16. Sajida diduga kuat berada di Qatar sedang Raghad tinggal di Yordania. Perempuan itu mendapatkan suaka dari Raja Abdullah II."Kami telah menghubungi semua negara tetangga dan mereka tahu apa yang kami inginkan. Beberapa negara tersebut sedang bekerja sama dengan kami," kata al-Rubaie said. "Kami akan mengejar mereka di dalam dan luar Irak. Kami akan memburu mereka satu persatu," tandasnya.Pejabat-pejabat pemerintah Irak sejak lama telah menuding keluarga Saddam yang kabur dari Irak telah mendanai kelompok perlawanan yang terkait partai Baath, yang pernah berkuasa di negeri itu. Raghad memainkan peran penting dalam mengorganisir pembelaan hukum ayahnya terhadap tuduhan-tuduhan pengadilan.Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Yordania Marouf Al-Bakhit mengatakan, Raghad tidak terlibat dalam kegiatan politik ataupun media di Yordania. "Raghad Saddam Hussein dan anak-anaknya berada di Yordania semata-mata karena alasan kemanusiaan, yang diterima dan dilindungi oleh keluarga kerajaan Yordania sebagai warga asing," tegas PM al-Bakhit.Figur yang berada di peringkat satu daftar buronan terpenting Irak itu adalah Izzat Ibrahim al-Douri, mantan orang kepercayaan Saddam. Pria itu merupakan tokoh rezim Saddam paling penting yang masih lolos dari penangkapan. Pemerintah AS bahkan telah menawarkan uang sebesar US$ 10 juta untuk penangkapan al-Douri, yang diduga sebagai pengorganisir utama gerakan perlawanan Irak. (ita/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads