Kasus demam berdarah dengue (DBD) pada 2022 mencapai angka 200 kasus. Kasus itu meningkat hingga 20% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Sekitar 20%, dari 167 ke 200," kata Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Dinkes Pandeglang, Samsudin, Kamis (8/9/2022).
Samsudin mengatakan, hingga Agustus lalu, angka kasus DBD capai 200 kasus. Angka tersebut tersebar di beberapa wilayah di Pandeglang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkonfirmasi sampai dengan bulan Agustus sebanyak 200 kasus DBD di Kabupaten Pandeglang, terdapat di beberapa kecamatan, di antaranya Kecamatan Majasari, Cikupa, Pagadungan, Saketi, Cadasari, Kadu Hejo, dan di beberapa kecamatan lainnya," katanya.
Samsudin mengungkapkan, angka kasus DBD meningkat karena masyarakat belum menyadari pentingnya menjaga kesehatan lingkungan.
"Masyarakat belum menyadari sepenuhnya pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya, termasuk menjaga kebersihan kamar mandi, dan penampungan air bersih yang kurang diperhatikan kondisi airnya," ungkapnya.
Untuk menekan angka DBD di Pandeglang, Samsudin meminta warga memberantas sarang nyamuk. Hal tersebut menurutnya lebih mudah dan efektif dibandingkan fogging atau pengasapan.
"Di setiap masing-masing rumah dan selalu melakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) di masyarakat, karena lebih efektif dan tidak memerlukan biaya dibandingkan harus fogging, karena fogging bukan proses pencegahan yang efektif," katanya.
Lihat juga video 'Waspada! Kasus DBD di Jembrana Bali Meningkat':