Bali - Meski baru saja bertambah usia, tampaknya polisi belum cukup dewasa untuk 'tebal kuping' dalam menerima kritik. Hal itulah yang terjadi saat sebuah kritik bagi polisi terlontar dari sebuah grup musik. Tak pelak, grup musik bernama Ed Edy and Residivis harus berurusan dengan aparat berseragam ini.Peristiwa ini terjadi saat ketika Ed Edy and Residivis tampil dalam acara bertajuk Konser Amal Peduli Gempa Yogya dan Jateng, di lapangan Pegok, Sesetan, Denpasar, Sabtu 1 Juli 2006.Awal diciduknya grup ini berawal ketika sang vokalis menyanyikan lagu berjudul 'Anjing'. Petikan syair lagu yang membuat kuping polisi panas adalah "Anjing kukira preman. Anjing ternyata polisi".Meski awalnya aparat kepolisian yang mendengar lantunan lagu tersebut dapat menahan diri, namun lama kelamaan panas juga telinga mereka.Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan Iptu Putu Suthama bersama anak buahnya langsung mendatangi panitia penyelenggara dan mencari grup musik ini. Akhirnya polisi berhasil menciduk grup ini di salah satu kafe di Sanur.Kepada wartawan, salah seorang anggota grup ini bernama Teguh Setia Budi alias Igo, menyatakan tidak ada maksud sedikitpun dia dan kelompoknya untuk menghina polisi. "Sebenarnya kami tidak ada maksud menghina polisi. Syair lagu itu untuk mengkritik diri kita sendiri yang salah melihat tugas mulia pak Polisi," dalih , Igo, sang pemetik gitar, di Polsek Denpasar Selatan, Minggu (2/07/2006).Igo juga menyatakan bahwa lirik lagunya tidak menghina polisi. Lagu itu bercerita tentang usaha penyamaran polisi menjadi preman, namun di hajar massa karena disangka preman beneran. Setelah diketahui Polisi, massa yang memukul pun menyesal.Grup musik ini ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal 207 KUHP karena dianggap menghina penguasa atau badan umum yang ada di Indonesia. Mereka diancam kurungan paling lama 1 tahun 6 bulan, atau denda Rp 4.500."Silahkan mereka berdalih. Proses hukum masih terus jalan. Kita punya bukti kalau mereka telah melakukan penghinaan," kata Suthama.
(fjr/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini