Komitmen dan Misi Penting Kapolri Sertakan Polwan di Pasukan Perdamaian PBB

Komitmen dan Misi Penting Kapolri Sertakan Polwan di Pasukan Perdamaian PBB

Fajar Pratama - detikNews
Selasa, 06 Sep 2022 18:44 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit melepas pasukan perdamaian Kontingen Garuda Bhayangkara Satgas FPU 4 Minusca
Kapolri Jenderal Listyo Sigit melepas pasukan perdamaian Kontingen Garuda Bhayangkara Satgas FPU 4 Minusca. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melepas pasukan perdamaian Kontingen Garuda Bhayangkara Satgas FPU 4 M. Dalam amanatnya, Sigit menjelaskan kenapa Polwan diikutsertakan dalam misi tersebut.

Ada 140 personel yang tergabung dalam pasukan perdamaian Kontingen Garuda Bhayangkara Satgas FPU 4 M. Dengan rincian, 115 polisi laki-laki (polki) dan 25 orang Polisi Wanita (Polwan).

Dalam amanatnya, Sigit menyinggung soal alasan Polri mengikutsertakan Polwan dalam pasukan perdamaian. Menurutnya, hal itu wujud komitmen Korps Bhayangkara dalam mendukung pengarusutamaan gender sebagaimana Perkap Nomor 1 Tahun 2022 dan mandat PBB dalam UN Security Council resolution 1325.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kehadiran Polwan tersebut diharapkan mampu memberikan warna tersendiri dalam menciptakan perdamaian di daerah misi dengan pendekatan humanis, khususnya guna memberikan perlindungan bagi wanita dan anak-anak yang sangat penting dalam upaya winning the hearts and minds masyarakat setempat," kata Sigit.

Pernyataan itu disampaikan Sigit dalam amanatnya di upacara pelepasan pasukan perdamaian Kontingen Garuda Bhayangkara Satgas FPU 4 M di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Selasa (6/9/2022).

ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Listyo Sigit melepas pasukan perdamaian Kontingen Garuda Bhayangkara Satgas FPU 4 MinuscaKapolri Jenderal Listyo Sigit melepas pasukan perdamaian Kontingen Garuda Bhayangkara Satgas FPU 4 Minusca. (Foto: dok. Istimewa)

Sigit mengingatkan agar seluruh kontingen selalu memedomani Tribrata dan Catur Prasetya. Dia meminta seluruhnya agar terus menjaga nama baik bangsa Indonesia dan Polri di mana pun berada.


"Kepada personel Garuda Bhayangkara FPU 4 Minusca, saya berpesan agar terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta niatkan setiap pelaksanaan tugas sebagai ibadah dengan memedomani Tribrata sebagai pedoman hidup dan Catur Prasetya sebagai pedoman kerja," kata Sigit.

Dalam hal ini, Sigit mengingatkan kepada seluruh personel pasukan perdamaian tersebut untuk menjaga dan mengharumkan nama baik bangsa Indonesia setiap menjalankan tugas ataupun misi pemeliharaan perdamaian PBB di Bangui, Afrika Tengah.

"Bendera Merah Putih yang telah diberikan kepada rekan-rekan sekalian merupakan lambang kepercayaan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, jadilah pasukan kebanggaan Polri yang melaksanakan misi dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab, sehingga nama baik dan kepercayaan internasional terhadap institusi Polri maupun Indonesia dapat terjaga," ujar Sigit.

Pada kesempatan ini, Sigit menyatakan Indonesia saat ini telah mendapatkan kepercayaan yang tinggi di mata dunia. Hal itu, kata Sigit, tergambar dengan dipercayainya Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan Presidensi G-20 serta pada tahun depan akan menjadi Ketua ASEAN.

"Ingatlah bahwa kepercayaan dunia internasional terhadap bangsa kita sangat tinggi. Bukan hanya itu, beberapa waktu yang lalu Bapak Presiden RI diterima oleh Presiden Rusia dan Presiden Ukraina sebagai jembatan perdamaian meskipun situasi geopolitik sedang memanas serta juga dipercaya oleh PBB sebagai Champions dari Global Response Group untuk penanganan krisis global, sebagaimana penyampaian Bapak Presiden RI pada sidang tahunan MPR RI bersama DPR RI dan DPD RI tahun 2022," ucap Sigit.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit melepas pasukan perdamaian Kontingen Garuda Bhayangkara Satgas FPU 4 MinuscaKapolri Jenderal Listyo Sigit melepas pasukan perdamaian Kontingen Garuda Bhayangkara Satgas FPU 4 Minusca. (Foto: dok. Istimewa)

Di sisi lain, mantan Kabareskrim Polri ini juga meminta kepada seluruh Kontingen Garuda Bhayangkara Satgas FPU 4 Minusca untuk segera beradaptasi dengan karakteristik wilayah ketika sampai di medan tugas.

Menurut Sigit, seluruh kontingen harus mampu beradaptasi dengan kebudayaan setempat sehingga ketika menjalankan tugas perdamaian dunia tetap mengedepankan rasa penghargaan terhadap kebudayaan lokal setempat.

Tak hanya itu, lanjut Sigit, sesama personel juga harus tetap menjaga kekompakan dan soliditas, serta menjalin hubungan yang baik dengan seluruh elemen kepolisian negara lain maupun organisasi internasional. Langkah itu dapat mendukung setiap pelaksanaan misi di lapangan.

"Sehingga rekan-rekan dapat diterima dengan baik di lingkungan tersebut sebagaimana sebuah pepatah When in Rome, do as Romans do (sebagaimana pepatah di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung)," tutur eks Kapolda Banten tersebut.

Lebih lanjut Sigit menyinggung soal keikutsertaan Indonesia dalam misi pemeliharaan perdamaian dunia ini merupakan wujud dari pelaksanaan amanat yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV yaitu 'ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial'.

Sigit mengatakan, amanat UUD tersebut juga sejalan dengan penyampaian Presiden Joko Widodo terkait isu perdamaian dan kemanusiaan selalu menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia. Konstitusi Indonesia mengamanatkan agar Indonesia selalu berusaha berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia.

"Partisipasi dan kontribusi Indonesia dalam misi perdamaian dunia tersebut telah menempatkan Indonesia pada peringkat ke-delapan sebagai negara kontributor pasukan terbanyak di dunia dengan jumlah pasukan yang masih aktif hingga saat ini sebanyak 2.674 personel TNI-Polri," ucap Sigit.

Sigit menyampaikan, seiring perkembangannya, misi perdamaian dunia tidak terbatas pada pemeliharaan gencatan senjata dan stabilisasi situasi di wilayah konflik, namun juga membutuhkan kehadiran komponen Kepolisian untuk ikut mengemban tugas-tugas yang lebih multidimensional. Sehingga mendorong Polri untuk berpartisipasi aktif dengan mengirimkan pasukan Formed Police Unit (FPU) maupun Individual Police Officer (IPO).

"Hal tersebut sejalan dengan konsep transformasi menuju Polri yang Presisi pada Transformasi Operasional program ke-5 terkait Pengembangan Kerja Sama Internasional yang tertuang dalam aksi ke-84, yaitu meningkatkan peran Polri dalam misi perdamaian, misi kemanusiaan internasional, dan misi internasional lainnya," jelas Sigit.

Diketahui, keikutsertaan Polri dalam misi PBB diawali tahun 1989 pada misi United Nations Transition Assistance Group (UNTAG) di Namibia. Dalam perjalanannya sampai saat ini, Polri telah mengirimkan 3.003 personel Polri yang terdiri atas 2.828 polki dan 175 Polwan pada 27 misi di 16 negara, salah satunya adalah misi Minusca di Bangui, yang merupakan sebuah misi kemanusiaan PBB akibat adanya konflik berkepanjangan di Afrika Tengah.

Simak juga video 'Tim Ahli Nuklir PBB Tetap Bekerja Meski Ada Serangan di Reaktor Nuklir Zaporizhzhia':

[Gambas:Video 20detik]



(hri/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads