Sejumlah massa gabungan menggelar demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan gedung DPR, Jakarta Pusat (Jakpus). Dalam orasinya, Presiden KSPI Said Iqbal menyinggung soal mogok nasional.
Said mengajak massa demo untuk menggelar mogok nasional apabila harga BBM tidak diturunkan, omnibus law tetap disahkan dan upah tidak dinaikkan. Dia mengancam mogok nasional digelar akhir tahun.
"Siap mogok nasional? Siap! November akhir atau Desember awal, bila BBM tidak diturunkan, omnibus law tetap dipaksa disahkan, upah tidak dinaikkan, wahai kaum buruh, petani, nelayan, kelas pekerja, persiapkan dirimu, mogok nasional," kata Said di depan gedung DPR, Selasa (6/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Said meminta massa buruh tidak takut menggelar mogok nasional. Mogok nasional, lanjutnya, dilakukan secara konstitusional.
"Nggak usah takut, saya yang pimpin langsung. Kalau ada apa-apa, saya yang tanggung jawab. Saya akan serukan secara terbuka, mogok nasional. Tapi konstitusional mengikuti aturan undang-undang, menjaga ketertiban," paparnya.
"Syaratnya gampang, setop produksi, lumpuh ekonomi. Di sini ada pengemudi, bus, DAMRI, saya akan instruksikan mereka setop operasional. Kita galang kekuatan dengan mahasiswa, kita akan ajak mahasiswa," tambahnya.
Said mengatakan ekonomi rakyat menjadi korban atas kebijakan pemerintah. "Ekonomi rakyat telah dilumpuhkan oleh kebijakan yang berpihak kepada kapitalisasi modal. Atas nama APBN, mereka tega menyengsarakan rakyat," terangnya.
Diketahui, polisi menyiapkan personel pengamanan untuk mengawal kelancaran aksi di lokasi. Ribuan personel gabungan turut serta.
"Di DPR kita siapkan 3.200 personel gabungan TNI-Polri. Di Patung Kuda sekitar 4.000-an (personel)," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dihubungi.
Simak video 'Demo Buruh Bubar, Giliran Mahasiswa Geruduk Gedung DPR RI':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.