Hampir tiga pekan dibuka kembali, Tebet Eco Park di Jakarta Selatan ramai dipadati pengunjung. Beragam alasan pengunjung memilih Tebet Eco Park menjadi tujuan wisata saat akhir pekan, salah satunya karena lebih nyaman ada pembatasan jumlah pengunjung.
Salah satu pengunjung bernama Luthfi (33) mengatakan sengaja datang ke Tebet Eco Park baru-baru ini setelah sempat ditutup selama dua bulan. Selain menghindari keramaian, ia merasa lebih nyaman jika jumlah pengunjung dibatasi.
"Baru pertama kali, baru dibuka kembali Agustus. Kebetulan anak-anak lagi libur hari Minggu. Sekarang lebih enak, orangnya juga dibatasi nggak terlalu banyak," papar Luthfi saat ditemui di lokasi, Minggu (4/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luthfi mengatakan sudah memesan tiket sesi kedua sebelum datang ke Tebet Eco Park. Maka itu, untuk masuk ke dalam pun tidak dipersulit.
"Pakai barcode, juga pakai aplikasi JAKI. Sudah di-install langsung dapat e-mail," tutur Luthfi.
"Pertimbangan karena pakai aplikasi kan ada beberapa tempat wisata dia kasih karcis manual itu agak susah menurutku. Kita kebanyakan sudah mobile jadi gampang sih pakai aplikasi gitu," sambungnya.
Pengunjung lain, Mariah (47) asal Kalideres, Jakarta Barat, bahkan sudah mendaftar JAKI dari 3 hari sebelumnya. Ia pun menyebut tak mendapat kesulitan yang berarti.
"Daftar dari 3 hari yang lalu, pakai aplikasi. Nggak ada kesulitan langsung masuk aja. Nggak ada halangan apa-apa," kata Mariah.
Mariah bersama rekannya yang lain menyebut tujuan ke Tebet Eco Park akhir pekan untuk foto-foto dan mengabadikannya di media sosial. Kunjungan ini pun menjadi yang pertama bagi mereka.
"Hilang penasaran kalau sudah ke sini. Ke sini sekalian foto-foto buat selfie, tetangga semua ini (yang ikut)," papar Mariah.
Sementara itu, pengunjung lain, Mohammad Sholeh (47), membawa 8 anggota keluarganya ke Tebet Eco Park untuk berwisata. Ia menyebut tak tahu masuk taman kini harus memesan tiket terlebih dahulu.
"Baru pertama ke Tebet Eco, sama keluarga yang dibawa kurang lebih 8 orang. Sebetulnya sih nggak (sulit pesan tiket), kalau yang mengerti itu nggak. Cuman karena kita nggak tahu, kalau bisa sebelum ke sini aplikasinya ada dulu, jadi masuk tinggal scan doang barcode," ungkapnya.
Diceritakan, saat hendak memesan di aplikasi, tiket yang diinginkan sudah penuh. Namun, lanjut Sholeh, ia masih diperbolehkan masuk dengan syarat peringatan.
"Kebetulan kita dapat keringanan tadi, jadi 'silakan masuk aja, Pak, untuk besok-besok kita harus punya aplikasi dulu'. Diingatkan dulu, tadi diperbolehkan masuk," kata Sholeh.
"Karena kalau menunggu, semua orang harus download masuknya ribet loading-nya," lanjutnya.
Sholeh pun mengeluhkan tempat parkir yang cukup jauh dari lokasi. Meski demikian, ia mengaku senang lantaran Tebet Eco Park disediakan untuk masyarakat secara gratis.
"Alasan ke Eco Park karena, satu, dekat; yang kedua, ringan biaya. Ke sini naik motor, parkir sulit di seberang jalan agak ke ujung," tandasnya.
(dek/dek)