Keluh Kesah Driver Ojol soal Harga BBM Naik: Kalau Bisa Diturunkan Lagi

Keluh Kesah Driver Ojol soal Harga BBM Naik: Kalau Bisa Diturunkan Lagi

Adrial Akbar - detikNews
Sabtu, 03 Sep 2022 19:31 WIB
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Para pengemudi ojek online (ojol) mengaku kebijakan terbaru pemerintah itu merugikan pihak mereka.

Salah satu pengemudi ojek online, Andri (30), mengaku kaget akan kenaikan harga BBM yang diumumkan pemerintah siang tadi. Dia merasa kenaikan harga BBM menambah beban pengeluarannya sehari-hari.

"Kagetlah, kaget dan merasa keberatan juga," kata Andri saat ditemui di kawasan Dewi Sartika, Jakarta Timur, Sabtu (3/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andri bercerita, dalam sehari dapat mengisi BBM jenis Pertalite sampai Rp 40 ribu. Ketika harga naik, ia harus merogoh kocek lebih dalam.

"Saya pribadi isi Pertalite. Sehari isi Rp 40 ribu. Kalau ini naik, bertambah lagi dong," keluh Andi.

ADVERTISEMENT

Pekerjaan Andi sebagai ojek online membuatnya harus berkeliling menyusuri jalan. Ia bisa berulang kali membeli bensin untuk motornya.

"Apalagi kita kan mainnya ngiter (berkeliling), main (mengantar) paket juga. Bisa Jabodetabek kita kelilingin. Bisa berulang kali isi bensin," tutur Andi.

Pengemudi ojek online yang lain, Muklis (38), memberikan keluhan yang senada. Ia keberatan karena setiap hari harus menghabiskan banyak bensin untuk berkeliling mencari penumpang.

"Beratlah buat ojol (ojek online) biasa mengisi Rp 20-30 ribu, sekarang harus nambah, bisa jadi Rp 50 ribu, nih," ujar Muklis kepada detikcom di Jakarta Timur.

Muklis pun berharap harga BBM subsidi diturunkan kembali. Bahkan ia berharap harga BBM subsidi bisa diturunkan sampai Rp 5.000.

"Ya kalau bisa turun lagi, bisa diturunin lagi malah. Jadi harga lama Rp 7.600 bisa turun lagi, syukur-syukur jadi goceng (Rp 5.000)," kata Muklis.

Presiden Jokowi sebelumnya buka suara soal harga BBM subsidi naik. Menurut Jokowi, harga BBM subsidi akan mengalami penyesuaian.

"Mestinya uang negara itu diprioritaskan untuk subsidi masyarakat yang kurang mampu. Dan pemerintah saat ini harus buat keputusan dalam situasi sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM," kata Jokowi dikutip dari keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9).

"Sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini dapat subsidi akan mengalami penyesuaian," tegas Jokowi.

Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif merinci harga BBM yang naik antara lain:
Pertalite dari Rp 7.650 per liter jadi Rp 10.000 ribu per liter.
Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter jadi Rp 6.800 per liter.
Pertamax nonsubsidi dari Rp 12.500 per liter jadi Rp 14.500 per liter.

(ygs/ygs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads