Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah melaksanakan investigasi terhadap truk trailer yang mengalami kecelakaan maut di depan SDN Kota Baru II dan III Bekasi. Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan mengatakan truk tersebut kelebihan muatan atau overload hingga 200 persen.
"Overload 200 persen lebih," kata Ahmad Wildan saat dihubungi, Kamis (1/9/2022).
Ahmad mengatakan pihaknya sudah mengecek daya muat truk tersebut yang hanya bisa mengangkut beban seberat 35 ton saja. Sementara saat kejadian truk tersebut mengangkut muatan hingga besi hingga beton seberat 55 ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasarkan data kendaraan daya motor 191 Kw dibagi 5,5 sama dengan 34,72 ton. Jadi daya motor hanya mampu mengakomodasi beban maksimal berat kendaraan dan muatannya sebesar kurang lebih 35 ton," kata dia.
"Sementara berdasarkan struk timbangan yang ditemukan kendaraan berat keseluruhan 70,560 ton dengan berat muatan 55,090 ton. Ini sudah jauh melampaui dari kemampuan mesin," lanjutnya
Ahmad mengatakan sopir truk berinisial AS (30) yang sudah ditetapkan sebagai tersangka tersebut mengaku tidak mengerti dengan jumlah muatan tersebut. Dia menyatakan sopir hanya melaksanakan perintah atasan untuk membawa muatan tersebut
"Sopir nggak ngerti. Dia cuman disuruh bawa," singkatnya.
10 Orang Meninggal
Seperti diketahui, kecelakaan truk trailer menewaskan 10 orang dan 23 lainnya luka-luka pada Rabu (31/8). Kecelakaan terjadi setelah truk trailer menabrak halte depan SD II & III Kotabaru, lalu menabrak tiang BTS dan menimpa sejumlah warga dan kendaraan di lokasi.
Muatan Akan Dikirim ke Jawa Timur
Sebelumnya, polisi menyebut truk nahas yang menabrak tiang BTS di Bekasi bermuatan besi dan beton. Kecelakaan itu menyebabkan 10 orang meninggal dunia.
"Yang pasti, yang bersangkutan membawa barang berupa besi, beton," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki kepada wartawan di RSUD Bekasi, Rabu (31/8/2022).
Hengki menyebutkan truk itu berasal dari daerah Cileungsi. Dia mengatakan muatan itu dikirimkan ke daerah Jawa Timur.
"Untuk cor bangunan dari Cileungsi mau dibawa ke Jawa Timur," tutur Hengki.
Lihat Video: Imbas Kecelakaan Maut di Bekasi, RK Minta Jam Operasional Truk Dibatasi
(dek/dek)