Foto dan Video Penting dari Komnas HAM di Kasus Ferdy Sambo

Foto dan Video Penting dari Komnas HAM di Kasus Ferdy Sambo

Anggi Muliawati - detikNews
Kamis, 01 Sep 2022 20:39 WIB
Konferensi pers Komnas HAM (Anggi-detikcom)
Konferensi Pers Komnas HAM (Anggi/detikcom)
Jakarta -

Komnas HAM menunjukkan foto dan video penting terkait kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo. Foto dan video ini melengkapi rangkaian kasus.

Awalnya, Komnas HAM membeberkan soal temuan-temuan terkait kasus ini. Salah satu temuan Komnas HAM adalah adanya pembuatan narasi untuk mengaburkan fakta sebenarnya.

"Membuat narasi," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Choirul Anam menjelaskan, narasi yang dibuat adalah mengenai Brigadir J yang disebut melakukan pelecehan seksual kepada istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, di rumah dinas di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Selain itu, narasi mengenai adanya penodongan senjata oleh Brigadir J.

"Terjadi di Duren Tiga dan dilatarbelakangi dengan tindakan Brigadir J yang diduga melakukan pelecehan seksual sambil menodongkan senjata api terhadap Saudari PC, serta menembak Bharada E. Ini narasi yang awal-awal memang dimunculkan," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Choirul Anam mengatakan, untuk mendukung narasi tersebut, dibuatlah dua laporan ke Polres Metro Jakarta Selatan. Sebagai informasi, laporan tersebut saat ini sudah dihentikan.

"Terus berikutnya dibuat laporan 2 laporan ke Polres Metro Jakarta Selatan tentang dugaan percobaan pembunuhan terhadap Bharada E dan dugaan tindak pidana pelecehan seksual terhadap saudari PC ini yang basisnya di Duren Tiga," papar Choirul Anam.

Selanjutnya, Komnas HAM juga menemukan adanya pengeditan video CCTV untuk mendukung narasi tersebut. Choirul Anam mengungkapkan video CCTV yang diedit itulah yang kemudian beredar.

"Terus dibuat video guna menyesuaikan skenario. Jadi video (CCTV) yang beredar itu dalam konteks konstruksi peristiwa itu tidak lengkap. Itu disesuaikan dengan skenario yang dibuat. Nah ini konteks untuk membuat narasi," kata dia.

Apa yang ada dalam video terkait kasus ini? Baca halaman selanjutnya.

Simak Video: Eks Hakim Agung Khawatir Konstruksi Penyidik Kasus Brigadir Yosua Bias

[Gambas:Video 20detik]



Video Naik Lift

Komnas HAM juga memutar video yang disebut sebagai bagian penting dari rangkaian kasus. Video itu disebut tidak terdapat dalam video yang telah tersebar. Dalam video itu, terlihat ada dua orang yang naik dan turun dari lift.

"Video ini sengaja kami potong hanya untuk menampilkan bagian-bagian mana yang penting yang sebenarnya bisa masuk dalam video yang sudah disebarkan di publik," kata Anam.

Dia mengatakan video itu diambil dari bahan baku atau raw material. Dia mengatakan video itu penting dalam konstruksi peristiwa.

"Kalau video yang tersebar di publik, ini tidak ada. Padahal ini video yang sangat penting dalam konstruksi peristiwa. Ini kami ambil dari raw material," ucap Anam.

Anam menyebut video itu berisi momen Irjen Ferdy Sambo memanggil dua ajudannya ke lantai 3. Sebagai informasi, dalam rekonstruksi juga ada adegan ajudan Ferdy Sambo dipanggil ke lantai 3 rumah pribadinya di Jalan Saguling III. Ajudan Sambo itu naik ke lantai 3 dengan lift.

"Video ini khususnya dua orang yang naik dan turun itu menceritakan FS (Ferdy Sambo) memanggil ADC (ajudan)-nya. Di titik inilah yang tadi kami sampaikan, FS ingin tahu apa yang terjadi dalam peristiwa Magelang. Yang salah satunya kalau kita kenal itu adalah saudara Bharada E (Eliezer)," ucapnya.

"Kalau yang sudah beredar di publik, di titik itulah menanyakan apakah Anda, apakah kamu mau menembak. Video ini harusnya menjadi suatu spektrum penting dalam konstruksi peristiwa," sambung Anam.

Foto Brigadir J Terkapar

Komnas HAM juga menunjukkan foto mayat Brigadir J. Dalam foto itu, terlihat Yosua sudah terkapar. Komnas HAM menyebut foto itu merupakan kondisi mayat kurang dari 1 jam setelah kejadian.

"Ini yang kami dapatkan foto yang kami bilang tadi foto tanggal 8 Juli 2022, nggak sampai 1 jam setelah peristiwa penembakan," ungkap Cak Anam.

Konferensi pers Komnas HAM (Anggi-detikcom)Konferensi Pers Komnas HAM (Anggi/detikcom)
Halaman 2 dari 3
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads