Anggota Komisi III DPR, Benny K Harman, menyebut Satgas Khusus Polri atau Satgassus Merah Putih Polri dibentuk untuk menyukseskan capres tertentu di Pilpres. Satgassus Merah Putih yang dibentuk pada 2017 ini sudah dibubarkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada awal Agustus 2022.
Hal itu diungkap oleh Benny saat diskusi publik bertajuk 'Membangun Pengawasan Demokratis Polri: Kematian Yosua dan Perkara Sambo', Kamis (1/9/2022). Awalnya, Benny bicara mengenai perlunya reformasi kepolisian saat ini, karena dia menilai saat ini institusi polisi sangat berkuasa dan tidak ada lembaga eksternal yang benar-benar mengawasi polisi.
"Ketika dia (Polri, Red) tumbuh menjadi kekuatan yang otonom yang independen dan powerful tadi tanpa pengawasan di eksternal yang kuat, maka yang terjadi adalah fenomena kasus Sambo, penyalahgunaan kekuasaan, penyalahgunaan kewenangan, bisnis ilegal dalam tubuh kepolisian marak," kata Benny dalam diskusi itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benny mengatakan saat ini Polri menjadi bagian dari politik pemerintahan. Dia menyebut institusi kepolisian tidak lagi independen karena kerap dijadikan alat politik.
"Institusi kepolisian menjadi bagian dari kerjaan politik pemerintahan, ini menurut saya yang bikin lembaga ini rusak," katanya.
Politikus Partai Demokrat itu mengatakan salah satu cara memperbaiki Polri dengan mengembalikan independensi polisi. Selain itu, Kompolnas lembaga yang mengawasi polisi bertugas sebagaimana mestinya.
"Jadi lalu apa solusinya? Solusinya adalah kita kembalikan institusi kepolisian menjadi institusi yang independen, yang otonom, tidak membawa-membawa dan menarik institusi kepolisian untuk ikut bagian dalam tim sukses, apakah itu pilpres, apakah itu pemilu, itu kuncinya. Lalu Kompolnas bekerja, selesai," katanya.
Benny bicara lebih jauh soal kondisi Polri saat ini. Menurutnya, kepolisian saat ini belum independen. Dia kemudian menyebut Satgassus Merah Putih dipakai untuk memenangkan capres tertentu.
"Selama ini kan tidak, itu tadi Satgas Merah Putih itu kan satgas yang dipakai untuk menyukseskan capres tertentu, rusak negara kita," tutur Benny.
Menurut Benny, kasus Ferdy Sambo ini anugerah. Dia menilai, dengan adanya kasus Sambo ini, kinerja Polri mulai terungkap.
"Dan ini untung... bagi saya blessing kasus Sambo, untung ada kasus Sambo, terbuka semuanya, artinya sekarang ini kita harus melawan berhadapan dengan cyber army, yang kita lawan sekarang adalah pasukan-pasukan cyber ini yang down grade yang mau melawan kita-kita ini yang kritis dan mempertanyakan institusi ini," pungkas Benny.
Simak juga video 'Jokowi Bolehkan 5 Nama Usulan Capres Hasil Musra Diumumkan':