Seorang siswa SMKN 2 Buru Selatan (Bursel), Maluku, diduga dianiaya oleh kepala sekolahnya hingga pingsan. Kasus penganiayaan tersebut kini masih diselidiki oleh kepolisian setempat.
"Sementara ini laporan polisi memang sudah terbit dan sudah melakukan pemeriksaan kepada korban, kita masih melakukan penyidikan lebih lanjut. Kita akan memeriksa dari terlapor sendiri, kepala sekolah tersebut dan saksi-saksi yang lain," kata Kapolres Bursel, AKBP M Agung Gumilar, melalui telepon seluler, seperti dilansir dari Antara, Rabu (1/9/2022).
Agung mengaku saat ini pihaknya belum dapat menyimpulkan terkait dengan dugaan perbuatan terlapor. Menurutnya, polisi masih melakukan pendalaman laporan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara kita masih kembangkan, dan masih mendalami, mungkin besok anggota dari Polsek Amabalau akan melakukan pemeriksaan terhadap tempat kejadian perkara (TKP) dan terlapor," ucapnya.
Baca juga: Gempa M 4,6 Guncang Nusalaut Maluku |
Dia mengungkap untuk menentukan apakah terlapor dapat memenuhi unsur pasal-pasal yang berlaku, perlu menunggu hasil pemeriksaan yang bersangkutan.
"Nanti dilihat apakah ini nanti bisa diambil keterangan besok, atau bagaimana.Tapi intinya kita dari Polsek Ambalau Bursel menerima laporan tersebut," ujarnya.
Menurut Agung, sebelumnya kedua belah pihak sudah mencoba melakukan upaya mediasi. Tapi, kata dia, dari pihak korban tetap ingin melanjutkan proses hukum.
"Kita juga sudah melakukan visum, kemudian sudah membawa korban ke rumah sakit, dan melakukan pemeriksaan terhadap keterangan korban," ujarnya.
Penganiayaan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah di SMK Negeri 2 Buru Selatan, tepatnya di Desa Lumoy, Kecamatan Ambalau, Kabupaten Buru Selatan. Insiden itu bermula ketika korban, Adam Souwakil, sedang menunggu informasi untuk apel.
Korban sempat ingin masuk ke kelas, tapi karena takut lantai kelas kotor, akhirnya korban melepas sepatunya. Namun tiba-tiba terdengar informasi apel lalu korban harus memakai sepatunya kembali, hal itu mengakibatkan korban terlambat mengikuti apel.
Karena terlambat, akhirnya korban dipukul oleh kepala sekolah (Abdul Saleh Souwakil) dan berujung penganiayaan hingga korban jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri.
Simak juga 'Anggota DPRD Palembang Bermobil Bintang 3 Aniaya Wanita di SPBU':