Sejumlah warga menggelar demonstrasi saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja di Papua. Jokowi memanggil perwakilan demonstran dan mengajaknya untuk berdialog.
Berdasarkan keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, peristiwa itu terjadi setelah Jokowi menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) dan BLT kepada peserta Program Keluarga Harapan di Kantor Pos Cabang Sentani Kabupaten Jayapura, Papua. Jokowi, Iriana dan rombongan saat itu hendak menuju Pasar Kampung Doyo Baru, Kabupaten Jayapura.
Saat akan memasuki mobil, Jokowi melihat sekelompok masyarakat yang tengah berdemo tepat di sebelah kantor pos.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada apa ini?" tanya Jokowi.
"Demo karena ada penutupan sekolah," jawab Sekretaris Pribadi Presiden Anggit Noegroho.
"Dipanggil saja perwakilan," perintah Jokowi.
![]() |
Anggit kemudian mendatangi tempat demo dan meminta tiga orang perwakilan untuk bertemu Jokowi.
"Gimana... gimana," kata Jokowi kepada tiga orang ibu yang menjadi perwakilan.
Perwakilan demonstran lantas menjelaskan masalah yangdikeluhkannya. Dia menceritakan soal sekolah yang ditutup.
"Anak-anak kami tidak bisa sekolah Pak, karena sekolahnya dipalang karena tanah ulayat," ucap salah seorang perwakilan.
Jokowi lantas menanyakan nama sekolahnya.
"SMP Negeri 1 Sentani," jawab salah seorang ibu.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Saat Jokowi Kunjungi Freeport dan Ngaku Belum Mandi':
Jokowi sempat berbincang dengan ketiga perwakilan masyarakat tersebut untuk mencari solusi penyelesaian. Jokowi menekankan pentingnya anak-anak agar jangan sampai tidak bersekolah.
Sementara itu, sesaat sebelum meninggalkan Jayapura untuk melanjutkan penerbangan ke Timika pada siang harinya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa persoalan penutupan sekolah tersebut telah terselesaikan.
"Sesuai arahan Bapak Presiden tadi, saya turut membantu menyelesaikan masalah penutupan sekolah tersebut. Jadi kita akan menyewa lahan tersebut hingga 2023," ucap Bahlil.
Bahlil menjelaskan minggu depan diharapkan anak-anak sudah dapat bersekolah di SMP Negeri 1 Sentani.
"Setelah tahun 2023, diharapkan gedung sekolah di lahan yang baru telah selesai dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura dan siap digunakan," ucap Bahlil.