Kecelakaan maut terjadi tepat di depan sebuah SD di Jalan Sultan Agung, Kranji, Bekasi. Saksi pun menceritakan kengerian saat truk trailer yang mengangkut besi menabrak anak-anak sekolah hingga pedagang.
Salah satu warga bernama Asmawi mengaku melihat langsung ada korban tergencet truk yang menabrak tiang base transceiver station (BTS) itu. Dia juga melihat langsung anak SD hingga ibu-ibu tewas di tempat.
"Yang saya lihat langsung di TKP. Saya langsung mengevakuasi korban. Yang meninggal ibu-ibu dengan anak SD yang di tempat. Bapak-bapak kakinya hancur," kata Asmawi di lokasi kecelakaan di Jalan Sultan Agung, Bekasi, Rabu (31/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asmawi mengatakan kecelakaan maut itu menelan banyak korban. Dia pun melihat banyak korban juga tergeletak di jalan.
"Wah, itu banyak sekali (korban). Karena saya evakuasi korbannya tiga, yang tergeletak sini (di jalan) itu sudah banyak. Tiga itu yang masih tergencet. Di jalan ada terkapar," ujarnya.
Dia menuturkan, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Dia menyebut ada banyak orang di lokasi kejadian karena berdekatan dengan pintu masuk SD II dan III Kota Baru Bekasi.
"Ada (siswa) yang pulang, ada yang masuk. Ramai memang setiap hari. Orang tua, ibu-ibu, bapak-bapak, bahkan adik-kakaknya pada ngejemput," tutupnya.
![]() |
Tiang BTS Timpa Warga yang Menonton
Saksi lainnya bernama Saiful Hidayatullah menceritakan detik-detik tiang BTS roboh setelah ditabrak truk trailer maut itu. Saiful mengatakan tiang BTS itu menimpa warga yang tengah menonton.
Saiful mengungkapkan, mulanya truk trailer yang mengangkut besi itu menabrak anak-anak sekolah hingga pedagang di depan SD Kota Baru II dan III. Setelah menabrak sejumlah orang, truk pun menyeruduk tiang BTS.
Namun, kata Saiful, tiang BTS itu tidak seketika roboh. Dia mengatakan tiang BTS itu baru roboh beberapa menit kemudian. Saat itu, Saiful mengaku mendengar teriakan dan suara dentuman.
"Sekitar 2 menit tiang belum roboh kena benturan mobil kontainer. Setelah mobil kontainer nabrak sudah parah baru ada yang teriak, ada suara 'boom', mungkin nabrak beton kali ya," kata Saiful di lokasi, Bekasi, Rabu (31/8/2022).
Saiful mengatakan dalam jeda waktu sebelum tiang BTS roboh, banyak warga yang tengah menonton kecelakaan maut itu. Tiang BTS pun kemudian tiba-tiba roboh. Dia menuturkan tiang itu langsung menimpa warga yang tengah menonton, termasuk seorang sopir yang tengah melintas.
"Itu 2 menit banyak yang nonton, ada teriakan, setelah beton rubuh itu nibanin sopir entah itu sopir atau kenek yang lagi lewat," ungkap dia.
Tak hanya seorang sopir yang melintas, Saiful mengungkapkan tiang BTS yang roboh itu juga menimpa seorang pedagang.
"Itu yang ketimpa tower itu dia lagi santai. Kemungkinan dia orang jualan atau apa. Yang baju oren dia kayanya lagi duduk di tower yang kegencet itu," kata Saiful.
Simak kronologi kecelakaan dan jumlah korban tewas di halaman selanjutnya.
Saksikan Video 'Sederet Fakta Petaka Pilu Truk Maut Renggut 10 Nyawa di Bekasi':
Kronologi Kecelakaan
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menjelaskan kronologi kecelakaan truk trailer di Jl Sultan Agung, Bekasi. Berdasarkan penelusuran awal, truk menabrak halte, lalu menabrak tiang BTS di lokasi kejadian.
"Kalau dilihat dari tipe jalan, ini tidak menurun, dan ada bekas rem. Juga ini menabrak halte, orang yang menunggu di halte, dan titik terakhir menubruk tiang Telkomsel," ucap Latif kepada wartawan di lokasi kejadian, Rabu (31/9/2022).
Tiang yang ditabrak oleh truk itu lalu roboh dan menimpa mobil-mobil yang ada di jalan. "(Tiang) Telkomsel ini roboh, jatuh ke tengah jalan, juga menimpa kendaraan roda pikap, dan orangnya meninggal," katanya.
Telkomsel menyatakan tiang itu bukan miliknya. Informasi dari Telkomsel meluruskan pernyataan Dirlantas Polda Metro Jaya yang menyatakan BTS itu milik Telkomsel.
Korban Tewas
Kembali ke pernyataan Latif, dia menjelaskan 30 orang menjadi korban dalam kejadian tersebut. Ada 10 orang yang meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.
"Sampai saat, ini perlu saya sampaikan sejumlah 30 secara keseluruhan (jadi korban), tapi yang meninggal 10 orang. Ini baru konfirmasi saat ini," katanya.
"Korban berada di RSUD dan RS Ananda di Bekasi," katanya.
Latif pun menjelaskan kebanyakan korban adalah anak sekolah. Hal ini karena lokasi kejadian berada di SD Kota Baru II dan III Kota Bekasi.
"Iya, tadi memang kebanyakan anak sekolah. Ini halte SD Kota Baru II dan III. Lagi menunggu. Kebetulan lagi di halte, sedang berkumpul. Tiba-tiba ada kendaraan truk trailer yang menyelonong ke bahu jalan, dan menabrak dua sepeda motor dan tadi Telkom ini menimpa kendaraan di seberang jalan," ucapnya.
Selain anak sekolah, korban tewas merupakan orang dewasa. Salah seorang korban tewas diketahui sebagai sopir mobil pikap yang tertimpa tiang BTS.
"Nanti untuk kronologis awal kita lagi mendalami karena untuk sementara untuk... kita sudah amankan sopir dan nanti untuk lebih lanjut kita akan minta keterangan kronologis kejadian karena kalau dilihat dari tipe jalan ini tidak menurun dan ini ada bekas rem dan ini menabrak halte, orang yang sedang menunggu di halte dan menubruk tiang sempat roboh jatuh ke tengah jalan menimpa kendaraan pikap dan orangnya juga meninggal," ucap Latif di lokasi, Rabu (31/8/2022).