Temui Waket MPR, Bupati Ungkap Masalah Pembangunan di Bengkulu Selatan

Hanifa Widyas Sukma Ningrum - detikNews
Rabu, 31 Agu 2022 12:43 WIB
Foto: MPR RI
Jakarta -

Wakil Ketua MPR Yandri Susanto menerima delegasi Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi. Dalam audiensi ini, Gusnan menyampaikan aspirasi terkait berbagai permasalahan pembangunan di Bengkulu Selatan.

Mendengar aspirasi Gusnan, Yandri mengaku sudah mengetahui banyak permasalahan pembangunan di Bengkulu Selatan. Ia pun berjanji akan mengomunikasikan aspirasi tersebut kepada Kementerian PUPR, Kementerian Sosial, Kementerian Kelautan dan Perikanan, BNPB, dan Kementerian Pertanian.

"Saya menyambut baik aspirasi terkait permasalahan pembangunan yang dihadapi pemerintah Bengkulu Selatan. Ini menunjukkan adanya keseriusan bupati dan DPRD untuk membangun Bengkulu Selatan. Bupati dan DPRD diberikan mandat oleh rakyat, dan sejatinya harus melakukan berbagai upaya," ungkap Yandri dalam keterangannya, Rabu (31/8/2022).

"Tentu ada prosedur ketatanegaraan dan politik anggaran yang harus dilalui. Saya akan semaksimal memperjuangkan aspirasi itu tanpa melanggar ketentuan dan undang-undang yang berlaku. Tapi, bagaimana pun, anggaran pemerintah memang terbatas," lanjutnya.

Diketahui, dalam audiensi yang diadakan di Ruang Rapat Pimpinan, Gedung Nusantara III Lantai 9 Kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (30/8) kemarin, Gusnan menyampaikan permasalahan pembangunan di berbagai sektor.

"Dalam sektor pendidikan, intinya, sarana pendidikan sangat buruk. Ini disebabkan bangunan sudah tua dan kualitasnya rendah. Sementara jumlah murid sangat banyak. Bila dilakukan perluasan bangunan juga sangat sulit karena lahan terbatas. Kami berharap dorongan untuk mendapat kucuran dana aspirasi atau dari Kemendikbud," kata Gusnan.

Tidak hanya bangunan tua dan kualitas rendah, Gusnan juga mengatakan pemasalahan lain di Bengkulu Selatan, di antaranya infrastruktur jalan, pelabuhan Pasar Bawah, pengembangan program food estate di Kecamatan Ulu Manna, Seginim, Air Nipis, Kedurang Ilir.

"Hampir rata-rata jalan provinsi rusak parah, juga jalan-jalan lain. PDAM juga tidak pernah untung karena mekanisasi. Bengkulu Selatan termasuk daerah kemiskinan ekstrim sehingga banyak bangunan rumah yang tidak layak huni yang jumlahnya sangat banyak," ujarnya.

Adapun food estate tersebut memiliki luas 35.701 hektare dan terdiri dari tiga klaster, yaitu klaster I komoditas utama padi dan ikan, klaster 2 komoditas jagung dan kedelai, serta komoditas 3 komoditas kopi dan jagung.

"Kami sudah presentasi rencana pengembangan food estate dan mendapat sambutan baik," tuturnya.

"Kami minta dukungan untuk pengembangan food estate ini. Sebenarnya lahan untuk food estate ini sangat luas meliputi 4.000 hektare namun belum maksimal karena belum ada jalan. Kalau program food estate ini jalan maka pendapat masyarakat bisa meningkat," tandasnya.

Gusnan menyebutkan sektor lain yang perlu mendapat perhatian, seperti pembangunan resi gudang dan revitalisasi pasar, pembangunan rehabilitasi narkoba, dan permasalahan kebencanaan, terutama banjir.

Sebagai informasi, delegasi Bupati Bengkulu Selatan yang hadir berjumlah 18 orang, di antaranya Ketua DPRD Kabupaten Bengkulu Selatan Barli Halim didampingi wakil ketua dan anggota Fraksi PAN, serta jajaran kepala dinas Pemda Bengkulu Selatan.




(ncm/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork