Komisi VIII DPR Minta Sejumlah Dirjen Keluar Saat Rapat dengan Menag, Kenapa?

Komisi VIII DPR Minta Sejumlah Dirjen Keluar Saat Rapat dengan Menag, Kenapa?

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Rabu, 31 Agu 2022 12:20 WIB
Rapat Komisi VIII DPR dan Menag, Rabu (31/8/2022). (Firda Cynthia Anggrainy/detikcom).
Rapat Komisi VIII DPR dan Menag, Rabu (31/8/2022). (Firda Cynthia Anggrainy/detikcom)
Jakarta -

Ada momen tak biasa dalam rapat Komisi VIII DPR bersama Kementerian Agama (Kemenag) membahas evaluasi penyelenggaraan haji 1443 H tahun 2022 dan RKA/KL hari ini. Dirjen-dirjen Kemenag diminta keluar dari ruang rapat sesaat setelah rapat tersebut dimulai.

Pantauan detikcom, rapat dibuka oleh Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi pukul 10.50 WIB. Tampak Menag Yaqut Cholil Qoumas dan Wamenag Zainut Tauhid di ruangan. Terlihat jajaran para dirjen duduk mendampingi Yaqut di barisan depan.

Momen para dirjen diminta keluar dari ruang rapat itu berawal saat sejumlah anggota Dewan menyampaikan keberatan ada dirjen selain Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) duduk di ruangan. Menurut para anggota, agenda pertama rapat khusus membahas evaluasi haji yang hanya melibatkan Dirjen PHU Kemenag Hilman Latief.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Izin, Pak Ketua. Saya pikir kalau evaluasi haji ini ada dirjen yang lain, kita jadi gagal fokus. Bisa nggak, Pak, yang agenda RKA/KL, ya memang kan kita ada dua agenda. Agenda kedua geser dulu biar kita fokus untuk memperhatikan Pak Dirjen Haji aja dulu," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR Fraksi PDIP, Diah Pitaloka, menginterupsi.

Kemudian terdengar sahutan anggota Dewan lain. "Pimpinan, izin. Kalau nggak dibalik. RKA/KL dulu, baru haji," ujar anggota tersebut.

ADVERTISEMENT

Ashabul menjawab interupsi itu. Ashabul enggan mengubah susunan agenda rapat Komisi VIII DPR dengan Kemenag hari ini.

"Kalau saya konsisten sesuai agenda kita. (Bahas evaluasi) haji dulu, Pak," kata politikus PAN itu.

"Saya kira gini aja, kalau memang dianggap mengganggu kehadiran teman-teman dirjen-dirjen yang di depan ini, ya boleh ajalah silakan ada tempat di luar. Tapi bagi saya nggak ada masalah kok, santai ajalah, ya kan. Ya, Pak, boleh Pak, Bapak menunggu di ruang tamu," imbuhnya.

Anggota Komisi VIII DPR Fraksi PDIP Selly Andriany Gantina menyarankan para dirjen tak masalah ada di ruangan. Hanya, menurut Selly, para pejabat kementerian dari eselon dua dan tiga dia sarankan keluar dari ruangan sementara.

"Untuk sekelas dirjen di sini menurut saya tidak masalah, karena pada saat pemberangkatan haji pun, mereka ikut mendampingi ada di lokasi, tapi kalau yang di belakangnya, ya, eselon dua atau eselon 3, mungkin bisa di luar, di luar yang PHU ya. Tapi kalau ada yang tidak berkenan, mangga, silakan," katanya.

Anggota Komisi VIII DPR Fraksi PKB Maman Imanulhaq pun menginterupsi. Maman meminta pembahasan rapat fokus pada evaluasi penyelenggaraan haji dahulu.

"Ya menguatkan aja waktu kita mengubah jadwal, kalau mau mengingat kembali, saat masuk di persidangan ini kita fokus evaluasi haji dulu. Ini kan persoalan bagaimana kepatuhan terhadap Undang-Undang Protokol yang tidak dilakukan oleh Dirjen Haji saat kita pertemuan itu, itu yang menjadi fokus kita. Bagaimana mungkin seorang dirjen eselon satu, tidak paham Undang-Undang Protokol. Maksud saya, supaya kita lebih fokus, karena kesepakatan kita, jangan membahas apapun dulu di Kementerian Agama kecuali bereskan dulu pertanggungjawaban Dirjen Haji atau haji," ujarnya.

Ashabul selaku pimpinan rapat kembali mengambil alih. Ashabul meminta para dirjen selain Dirjen Haji Kemenag agar keluar dari ruang rapat dahulu selama pembahasan evaluasi haji. Sementara itu, Yaqut, Zainut, dan Hilman Latief tetap berada di ruangan rapat.

"Kita ambil keputusan, di luar Menteri Agama dan Dirjen Haji silakan menunggu di ruang tunggu, supaya kita tidak berlarut-larut. Silakan, Pak" katanya.

Tonton juga Video: Anggota Dewan Pengawas BPKH: Mengatasi Biaya Haji yang Semakin Tinggi.

[Gambas:Video 20detik]



(fca/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads