Wamenag Ajak Warga Kawal Reputasi Pesantren Cegah Kasus Amoral Terulang

Wamenag Ajak Warga Kawal Reputasi Pesantren Cegah Kasus Amoral Terulang

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Rabu, 31 Agu 2022 12:02 WIB
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid (Foto: Dok Istimewa)
Jakarta -

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid merespons kasus amoral oknum pesantren dalam beberapa waktu terakhir. Zainut mengatakan kasus tersebut telah mengganggu reputasi pesantren sebagai lembaga pendidikan yang telah banyak berkontribusi bagi bangsa Indonesia.

Pernyataan Zainut itu disampaikan saat memberikan sambutan pada Workshop Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan dan Pelecehan Seksual pada Pondok Pesantren seperti dalam keterangan tertulis, Rabu (31/8/2022). Workshop ini diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Hadir juga Ketua Dewan Pimpinan MUI; Ketua Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga MUI; serta para pimpinan ormas Islam.

"Peran strategis pesantren tentu harus terus kita jaga, termasuk dari hal-hal yang mencoreng citra pesantren. Beberapa waktu terakhir kita menyaksikan pemberitaan tentang perilaku amoral oknum pesantren. Tindakan amoral tersebut sangat mengganggu reputasi pesantren," ujar Zainut.

Zainut menjelaskan pesantren telah melahirkan generasi yang siap berkiprah di berbagai medan. Pesantren juga disebut menjadi role model integrasi pendidikan agama dan ilmu pengetahuan umum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita semua berkepentingan untuk menjaga marwah pesantren sebagai kiblat pendidikan di Indonesia," kata Zainut.

Zainut mengatakan Kemenag telah mengambil langkah-langkah preventif agar kejadian serupa tak terulang. Namun, sambung Zainut, langkah Kemenag juga membutuhkan dukungan masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Partisipasi publik dalam mengawal kebijakan kami, menjadi poin penting tercapainya tujuan penguatan pesantren," tegas Zainut.

Zainut mengapresiasi insiatif MUI menggelar Workshop Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan dan Pelecehan Seksual pada Pondok Pesantren. Hal itu sejalan dengan upaya preventif yang juga sedang disiapkan Kementerian Agama.

Dia mengatakan MUI adalah mitra pemerintah dalam membangun akhlak bangsa. Menurut Zainut, ada banyak hal yang dikerjakan bersama oleh Kemenag dan MUI dalam upaya penguatan pendidikan Islam, khususnya pesantren.

Kemajuan bangsa dan perubahan masyarakat di era digital, kata Zainut, harus selalu dikawal dengan nilai-nilai agama dan akhlak mulia. Dia menegaskan pembangunan bangsa dan negara bukan sekadar untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju, tetapi sebagai bangsa yang beragama tujuan paling akhir ialah mencapai ridho Allah.

"Kami berterima kasih atas konsistensi MUI dalam mengawal dan bersinergi membangun dan mendidik generasi masa depan," tuturnya.

"Kami juga mengajak MUI untuk terus menyuarakan pesan-pesan agama yang sejuk dan bernas di ruang publik dan kepada para pengambil kebijakan," imbuh Zainut.

(knv/gbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads