Pimpinan MPR soal Poligami Cegah HIV/AIDS ala Uu: Orang Bisa Marah

Pimpinan MPR soal Poligami Cegah HIV/AIDS ala Uu: Orang Bisa Marah

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Rabu, 31 Agu 2022 10:36 WIB
Yandri Susanto
Foto: Yandri Susanto (MPR)
Jakarta -

Wakil Ketua MPR Yandri Susanto mengkritisi pernyataan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang menyebut solusi mencegah penyebaran HIV/AIDS salah satunya ialah poligami. Yandri meminta Uu mengkaji akar permasalahan merebaknya HIV/AIDS.

"Saya kira permasalahan HIV ini sudah lama di belahan dunia mana pun termasuk Indonesia. Menurut saya yang paling penting itu mapping masalahnya. Harus diurai akar masalahnya. Pemerintah dan kementerian terkait benar-benar melakukan pendalaman, termasuk pemerintahan daerah harus mengkaji secara serius, yang ilmiah, apa akar masalahnya," kata Yandri saat dihubungi, Rabu (31/8/2022).

Yandri mengatakan solusi HIV/AIDS bisa dipikirkan setelah menemukan akar masalahnya. Wakil Ketua Umum PAN ini meminta semua pihak tak melontarkan wacana tanpa landasan kuat tentang permasalahan HIV/AIDS ini. Yandri khawatir pemerintah justru malah dianggap tak serius.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena permasalahan serius maka tidak bisa kita hanya sekadar menyampaikan wacana yang itu mungkin tidak terlalu kuat dan sepertinya kita dianggap tidak serius," imbuh dia.

Yandri menilai siapa pun dapat menyampaikan ide, tetapi harus diiringi tindak lanjut yang serius. Yandri tak sepakat poligami bisa menjadi solusi HIV/AIDS.

ADVERTISEMENT

"Semua orang bisa berwacana tapi harus ada follow up yang serius. Tiba-tiba bilang mengusulkan poligami, nanti kan kontroversi, ya, orang bisa marah juga. Bukan menyelesaikan masalah tapi malah bisa menimbulkan kegaduhan," kata Yandri.

"Jadi seolah-olah (masalah) HIV ini sangat sederhana, dengan poligami lalu selesai. Kan nggak begitu, akar masalahnya apa," lanjutnya.

Solusi Cegah HIV/AIDS Ala Uu

Diberitakan sebelumnya. Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum menyarankan warga menikah dan melakukan poligami agar terhindar dari HIV/AIDS.

Sebagaimana diketahui, fenomena HIV/ AIDS kini tengah menghebohkan masyarakat Kota Bandung. Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bandung membeberkan fakta dari 5.943 kasus positif HIV di Bandung selama periode 1991-2021, 11 persen di antaranya adalah ibu rumah tangga (IRT).

Menurut Uu, salah satu pemicunya adalah suami yang melakukan hubungan seks tidak menggunakan pengaman dengan pekerja seks. Selain IRT, 6,9 persen atau 414 kasus terjadi pada mahasiswa.

"Sekarang kan sedang viral di Bandung ternyata ibu-ibu banyak yang kena HIV/AIDS. Kedua, anak-anak muda banyak juga yang kena. Maka pernikahan menjadi solusi untuk memelihara seseorang dari perbuatan zina," kata Uu dalam keterangan yang diterima detikJabar, Selasa (30/8/2022).

Upaya lainnya yaitu sosialisasi, penyuluhan, serta sex education atau pendidikan terkait seks harus lebih serius diberikan kepada generasi muda. Itu dilakukan agar warga Jabar terhindar dari perbuatan terlarang tersebut.

"Nah menurut saya disamping harus ada pemahaman tentang bahaya HIV/AIDS, kemudian juga tentang pendidikan seks terhadap masyarakat dan juga penyuluhan dari pemerintah tentang HIV/AIDS, masyarakat sendiri harus mempunyai keberanian untuk bersikap," sambungnya.

Uu menyarankan jika seseorang sudah tidak kuat ingin menyalurkan hasrat berahinya, segerakanlah menikah. Sebab, menurutnya, hasrat seksual adalah hal biologis dan manusiawi. Akan tetapi tetap harus disalurkan dengan cara benar sesuai syariat agama.

Sementara melihat fenomena kaum IRT yang juga banyak tertular HIV/AIDS, ia mengungkap salah satu solusi agar suami tidak 'jajan sembarangan'. Jika suami tidak cukup dengan satu pasangan, agama Islam menurutnya mengizinkan suami berpoligami, dengan syarat dan sejumlah catatan besar seperti harus mampu, adil, dan bijaksana.

"Daripada seolah-olah dia (suami) tidak suka begitu, tapi akhirnya kena (HIV/AIDS) ke istrinya sendiri, toh agama juga memberikan lampu hijau asal siap adil, kenapa tidak? Makanya daripada ibu kena (HIV/AIDS), sementara ketahuan suami seperti itu, mendingan diberikan keleluasaan untuk poligami," ucapnya.

Simak video 'Ridwan Kamil Tak Setuju Poligami Jadi Solusi untuk Cegah HIV/AIDS':

[Gambas:Video 20detik]



(fca/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads