Menko Polhukam Mahfud Md mengutip pernyataan Ketua Majelis Syura Partai Ummat yang juga inisiator TP3, Amien Rais, tentang kasus penembakan laskar FPI di Km 50 Tol Cikampek. Namun Amien Rais mengoreksi Mahfud sebab pernyataannya dikutip tidak lengkap.
Pernyataan Amien Rais itu sebelumnya disampaikan dalam jumpa pers peluncuran Buku Putih TP3 yang disiarkan di YouTube, Rabu (7/7/2021). Amien menjelaskan, Buku Putih TP3 berisi fakta-fakta objektif dan sebagian besar berdasarkan data dari sumber utama.
Amien kemudian menyatakan lembaga TNI dan Polri tak terlibat dalam skenario ataupun implementasi pelanggaran HAM Berat ini. Amien bersyukur mendengar hal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi teman-teman TNI dari tiga angkatan dan teman-teman Polri, Anda memang tidak terlibat, baik skenario apalagi pelaksanaan. Jadi kita bangga alhamdulillah tulang punggung keamanan bangsa namanya Polri dan tulang punggung pertahanan namanya TNI itu tidak terlibat sama sekali," sambungnya.
Berikut ini pernyataan Amien soal Kasus Km 50 saat peluncuran Buku Putih TP3:
......Sekarang saya ingin membuat catatan sangat singkat tentang buku putih yang telah diterbitkan oleh tim pengawal peristiwa pembunuhan 6 laskar pengawal HRS. Yang jelas saya tidak ingin dalam bahasa Inggris tuh dalam bahasa Inggris stealing the thunder, ingin mencuri perhatian karena saya akan berbicara garis besar saja. Biarkanlah 10 saudara saya yang lain akan membedah sesuai sudut pandang masing-masing sehingga tercapai pandangan yang utuh atau komprehensif, Insyaallah.
Saya ingin menggarisbawahi bahwa seluruh fakta yang disajikan adalah fakta objektif, dan sebagian besar merupakan fakta dari sumber yang primer, bukan sumber sekunder. Jadi dari primary sources, bukan secondary sources. Artinya yang disuguhkan dalam buku putih ini, itu adalah hasil wawancara dengan para saksi yang berani buka mulut, dengan keluarga, dengan fakta-fakta yang sarat evidence lewat video dan sebagainya. Jadi bukan kata si ini dan kata si itu dan tidak berkaitan sama sekali dengan masalah pelanggaran HAM berat, yang kita ekspose seperti apa adanya dalam buku putih ini.
Setelah membaca dengan baik buku putih ini, secara kelembagaan ini penting, Polri dan TNI sama sekali tidak terlibat dalam skenario maupun implementasi dari pelanggaran HAM berat itu, alhamdulillah kita bersyukur ya.
Jadi teman-teman TNI dari tiga angkatan dan teman-teman Polri, Anda memang tidak terlibat baik skenario apalagi pelaksanaan. Jadi kita bangga alhamdulillah tulang punggung keamanan bangsa namanya Polri dan tulang punggung pertahanan namanya TNI itu tidak terlibat sama sekali. Jadi ini berita gembira buat kita semua.
Jadi siapa yang bertanggung jawab? Justru di sinilah kita perlukan keterbukaan dan sekaligus kejujuran serta proses hukum yang terbuka dan se-transparan mungkin agar selama ini kasus pelanggaran HAM ini yang dibuat remang-remang oleh pihak tertentu dan diharapkan menghilang dengan sendirinya itu tidak akan terjadi. Insyaallah never. Tidak akan terjadi.
Saya teringat dalam bahasa Inggris itu ada pepatah chickens will come to roost, jadi yang namanya ayam itu kembali ke sarangnya. Artinya apa? artinya kejahatan juga akan kembali ke liang kejahatannya. Itu Insyaallah akan terkuak secara bertahap.
Dalam hal ini saya ingin mengingatkan seluruh anak bangsa yang kemungkinan ikut dengan zoom kita ini, itu dalam surat Al-An'am ayat 44 itu ada ayat Allah yang bisa membuat kita ya tergetar lah jiwa dan keimanan kita, yaitu berbunyi... (surat Al-An'am ayat 44 dibacakan). Jadi ketika ada sekelompok orang itu sudah tidak mau lagi mendengarkan peringatan atau menegakkan yang benar, yang adil, tidak lagi mendengarkan suara-suara kebenaran dan keadilan, maka justru Allah akan membuka pintu-pintu kesenangan buat orang-orang yang zalim itu. Tetapi kata Allah sendiri tatkala mereka sadar pada puncak kegembiraannya itu, disangkanya bisa melakukan apa saja, kemudian Allah akan menurunkan palu godam hukumannya dan tiba-tiba mereka menjadi porak poranda.
Jadi sekarang saya ingin mengimbau kepada para penegakan HAM di mana pun juga, terutama yang menyangkut pelanggaran berat ini. Dan nanti setelah buku putih ini ternyata pemerintah tetap saja tidak mendengarkan, bahkan mungkin berusaha untuk melakukan pembalikan fakta apalagi kemudian, mengejar-ngejar, mengancam, siapa tahu bahkan keselamatan kita-kita ini bisa jadi terancam.
Tapi buat kita, itu tidak usah jadi kecil hati. Saya baca di Surat Ali Imron ayat 20, Al Maidah ayat 4 dan 99, Ar-Ra'd ayat 40, surat An-Nahl ayat 35 dan 82, surat An-Nur ayat 4 dan 54, surat Al-Ankabut ayat 18, surat Yasin ayat 17, surat Asy-Syura ayat 48, surat Taghabun ayat 12, itu jelas sekali dikatakan di berbagai itu bahwa para Rosul yang dilengkapi dengan wahyu dan kesempurnaan integritas pribadi Rosul yang sempurna itu, tugas para Rosul itu hanya menyampaikan. Tidak memaksa. Apakah itu Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa alaihissalam, Nabi Muhammad SAW, ini panutan kita. Seluruh umat manusia itu mengacu, seluruh agama itu mengacu kepada Rosul-rosul besar itu, ternyata tugas Rosul itu hanya menyampaikan.
Sesungguhnya dengan keluarnya buku putih ini yang akan kita sampaikan ke seluruh lembaga penting negara, tapi juga kepada semua yang berminat, kepada para wartawan, para penggiat medsos dan lain-lain. Tugas kita sudah selesai. Nanti akan mengambil alih itu Allah, jangan khawatir. Jadi saya ingatkan pada pemerintah sekarang ini, tolong masih belum terlambat. Skenario apa pun yang dibuat manusia, itu di depan Allah itu hanya remeh-temeh, kecil. Maaf saya agak emosi sedikit, tapi menurut saya ini karena, karena saya memang betul-betul intens, prihatin dengan keadaan bangsa kita sekarang ini.
Simak juga 'Komnas HAM: Polri Tak Sepenuhnya Jalankan Rekomendasi Kasus Km 50':