Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika sekaligus Chair Digital Economy Working Group (DEWG) Mira Tayyiba menceritakan sejarah Nusa Dua, Bali yang dinilai mencerminkan pembangunan ramah lingkungan dan berkelanjutan. Hal tersebut ia ungkapkan dalam jamuan makan malam delegasi dan para undangan 4th DEWG Meeting, Minggu (28/8).
"Saat itu, kawasan ini bukan tempat yang populer untuk ditinggali karena tanahnya saja hanya bisa ditumbuhi pohon kelapa, air murni terbatas, ketersediaan listrik masih sangat sulit dan jarang, serta jalan raya seperti yang kita ketahui sekarang belum ada," ujar Mira dalam keterangan tertulis, Senin (29/8/2022).
Lebih lanjut, ia menjelaskan mengenai sejarah Nusa Dua yang berarti dua pulau kecil di semenanjung bukit. Diketahui, pada akhir tahun 1960-an, dua pulau itu hanya terlihat sebidang pasir putih di sisi tenggara Bukit Peninsula, titik paling selatan di Bali. Namun, setelah adanya sinergi pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak lintas sektor, area yang dikenal memiliki tempat terbaik di Pulau Dewata ini jadi berkembang dan makin maju.
"Di tahun 70-an, Pemerintah Indonesia, bergandengan tangan dengan masyarakat Bali dan pihak-pihak dari berbagai sektor mulai merencanakan dan mengembangkan model terpadu yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk tujuan wisata di Bali," imbuh Mira.
Mira juga menyampaikan, Nusa Dua telah berhasil mendapatkan berbagai penghargaan bergengsi baik secara nasional maupun internasional atas perencanaan, juga pengembangan kawasan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
"Anda mungkin telah menyaksikan pantai pasir putih, pemandangan laut yang indah, dan taman yang rimbun di tengah resor mewah yang secara jelas menggambarkan Nusa Dua sebagai salah satu lokasi yang paling mewah di Pulau Bali," jelasnya.
Sebagai informasi, selama empat hari ke depan, Kementerian Komunikasi dan Informatika akan melaksanakan 4th Digital Economy Working Group (DEWG) yang dilanjutkan dengan Digital Economy Ministerial Meeting (DEMM) dan bertempat di Mulia Resort, Nusa Dua. Dalam pertemuan ini, Industry Task Force DEWG akan mempertunjukkan adopsi teknologi digital Indonesia kepada seluruh delegasi dari negara anggota G20 sebagai bentuk kolaborasi antara pemerintah dengan industri.
(akn/ega)