Lewat Lomba Burung Berkicau, Bamsoet Ajak Masyarakat Cintai Satwa

Lewat Lomba Burung Berkicau, Bamsoet Ajak Masyarakat Cintai Satwa

Angga Laraspati - detikNews
Minggu, 28 Agu 2022 17:03 WIB
Ketua MPR Bamsoet
Foto: MPR
Jakarta -

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama pencinta binatang Irfan Hakim mengapresiasi pelaksanaan lomba burung berkicau yang memperebutkan Piala Ketua MPR. Menurut Bamsoet, penyelenggaraan ini di satu sisi dapat menjadi wadah penyaluran hobi yang telah lama menjadi bagian dari budaya masyarakat sejak tahun 1970-an.

"Di sisi lain, penyelenggaraan acara ini juga melibatkan peran serta banyak UMKM, sehingga berdampak nyata pada perekonomian rakyat. Belum lagi dari aspek edukasi kepada masyarakat, untuk lebih mencintai satwa khususnya burung, hingga terlibat aktif dalam kegiatan penangkaran," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Minggu (28/8/2022).

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan kegiatan penangkaran burung penting, karena meski Indonesia dikenal memiliki keanekaragaman hayati yang kaya dengan 1.812 spesies burung, namun Indonesia juga menjadi negara dengan jumlah spesies burung terancam punah terbanyak di dunia. Ada sekitar 177 spesies atau 12 persen dari keseluruhan burung terancam punah di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kegiatan lomba burung berkicau kali ini terasa istimewa, setidaknya karena dua hal. Pertama, dari banyaknya peserta yang mengikuti lomba dengan total 1.600 burung dari komunitas pecinta burung berbagai wilayah, yaitu Sumatra, Jakarta, Jabar, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Kedua, karena lomba pada hari ini diselenggarakan sekaligus bersamaan dengan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI," kata Bamsoet.

Terkait Empat Pilar MPR RI, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan adalah nilai-nilai fundamental bangsa yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.

ADVERTISEMENT

Pancasila adalah representasi pola dasar ke-Indonesiaan yang membentuk karakter, dan mengontrol bagaimana masyarakat mengalami dan menafsirkan dunia. Pola dasar itu tumbuh dari akar budaya dan kesejarahan dalam masa yang panjang yang menjadi titik temu dari beragam kemajemukan.

Menurut Bamsoet, agar nilai-nilai Pancasila terus relevan dalam segala situasi, Pancasila harus membumi, senantiasa hadir dalam ruang realita, dan bukan menjadi konsep di awang-awang.

"Pancasila tidak boleh diucapkan tanpa pemaknaan yang tulus, hanya agar 'terlihat' nasionalis, empatis, dan populis di hadapan publik. Nilai-nilai Pancasila tidak boleh hanya diekspresikan sebatas klaim kehebatan dalam ritual pernyataan dan pidato, atau diajarkan sebatas hafalan sejumlah butir moralitas semata," urai Bamsoet.

Bamsoet menambahkan membumikan Pancasila harus dapat dimanifestasikan dan diimplementasikan melalui jalan keteladanan. Khususnya oleh para pemimpin bangsa, para pemangku dan penyelenggara pemerintahan. Hal tersebut penting karena satu tindakan nyata, jauh lebih bernilai dan bermakna daripada ribuan kata-kata.

"Setiap anak bangsa harus memahami bahwa ketika membicarakan Pancasila dengan sesanti Bhinneka Tunggal Ika, maka yang akan segera terbayang adalah kebesaran, keluasan, dan kemajemukan bangsa Indonesia, dalam satu bingkai ke-Indonesiaan. Negara yang memiliki 17.504 pulau, dihuni oleh 1.340 suku bangsa, dengan 733 bahasa daerah yang berbeda, adat istiadat yang berbeda, serta dengan agama dan keyakinan yang berbeda-beda pula, adalah kekayaan yang menyatukan, bukan perbedaan yang memisahkan," pungkas Bamsoet.

Simak juga 'Mengenal Profesi Animal Communicator, Bisa Komunikasi dengan Hewan':

[Gambas:Video 20detik]



(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads