Polisi mengumpulkan sebanyak enam bilah celurit yang berasal dari sejumlah warga di Cakung, Jakarta Timur. Penyerahan celurit itu merupakan salah satu program menyelamatkan generasi muda dari tawuran.
Kapolsek Cakung Kompol Syarifah Chaira menyebut program tersebut bernama 'Save Generasi Kita. Berikan Celurit Pada Kami, Lindungi Anak Anda dari Kematian. #GerakanAntiTawuran'. Menurutnya, masyarakat sudah mulai menyadari bahaya kegunaan celurit di lingkungan dan sekolah.
"Masyarakat udah mulai nyerahin kesadaran celurit, pedang, dan lain-lain untuk mengurangi peredaran senjata tajam di lingkungan dan sekolah," kata Kompol Syarfiah Chaira kepada detikcom, Minggu (28/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syarifah menjelaskan, dalam program #GerakanAntiTawuran itu, pihaknya berhasil mengumpulkan 6 bilah celurit hasil kerja sama dengan berbagai pihak. Dia mengungkap 6 bilah sajam itu berasal dari daerah yang berbeda-beda.
Adapun dua bilah celurit pertama diterima dari pihak guru dan kepala sekolah di Cakung Timur. Dia menyebut dua sajam itu diterima polisi pada Kamis (25/8) lalu.
"Menerima Penyerahan 2 bilah senjata sajam dari guru dan kepala sekolah yang ada di wilayah Kelurahan Cakung Timur," ucap Syarifah.
Kemudian dua bilah lagi, lanjut Syarifah, diterima polisi dari ketua RT 14 dan warga Penggilingan. Sementara seorang warga Penggilingan juga turut menyerahkan sebuah celurit.
Sementara itu, polisi juga berhasil mengamankan sebuah senjata tajam di wilayah Pulogebang. Diduga celurit itu digunakan oleh pelajar yang hendak melakukan aksi tawuran.
"Kegiatan Bhabinkamtibmas Pulogebang bersama Kapospol Pulogebang menerima penyerahan satu bilah senjata tajam dari anggota Pokdar Kamtibmas yang mana sajam tersebut digunakan untuk tawuran anak sekolah di Pulogebang," sebut Syarifah.
Syarifah menjelaskan, enam bilah sajam itu berujung dengan penyitaan oleh pihak Polisi. Dia menjelaskan nantinya sajam tersebut bakal diserahkan ke Polsek Cakung.
Simak juga 'Polisi Tangkap 3 Pelaku Tawuran yang Tewaskan Remaja di Jaktim':